Pria Lebih Sering Alami Kematian Mendadak

PRIA mungkin harus berhati-hati bila ingin pergi berolahraga sekarang. Bagaimana tidak, studi menunjukkan bahwa kematian mendadak selama berolahraga lebih sering terjadi pada pria.  
Dr Eloi Marijon yang bekerja pada studi ini di Paris Cardiovascular Research Center mengungkapkan, pria yang sering menjalani kegiatan olahraga memiliki 20 kali kemungkinan meninggal mendadak akibat masalah jantung ketimbang perempuan.
 
Berdasarkan hasil penelitian, beberapa peneliti percaya bahwa hal itu terjadi karena perempuan lebih sedikit berolahraga.
 
"Saya pikir penelitian kami adalah pertama yang menunjukkan rendahnya insiden kematian mendadak di kalangan perempuan pada populasi umum. Bahkan, tak hanya terkait dengan partisipasi olahraga perempuan yang lebih rendah," kata Dr Eloi, seperti dilansir Foxnews.
 
Dalam hasil penelitian ini, tim peneliti melacak kematian mendadak yang berhubungan dengan olahraga di kalangan orang dewasa di Prancis antara 2005 dan 2010. Kemudian, membandingkan dengan jumlah wanita di Prancis berdasarkan survei nasional pada 2000. Selanjutnya ditemukan bahwa ada 775 kematian mendadak berhubungan dengan olahraga selama masa penelitian ini, termasuk 42 di antaranya perempuan, kata tim peneliti dalam Journal of American Medical Association.
 
Lebih dalam lagi, tingkat rata-rata satu kematian perempuan ialah satu orang berbanding dengan dua juta orang yang berolahraga, di mana hal itu berbanding jauh dengan pria yang memiliki perbandingan satu per 100.000 orang.
 
Selanjutnya, risiko tersebut juga bervariasi untuk para pria. Contohnya saja, ada sekira lima orang dari setiap satu juta orang pelari dan satu orang per satu juta perenang meninggal setiap tahun. Kemudian saat dibandingkan dengan perempuan, hasilnya kurang dari satu kematian untuk setiap satu juta peserta di kedua jenis olahraga itu.
 
Para ilmuwan lain yang tak berhubungan dengan penelitian itu juga berpendapat, kondisi itu bisa terjadi karena para pria sering memulai aktivitas olahraga mereka dengan cepat dan langsung 100 persen mengerahkan tenaga jantung tanpa ada pemanasan. Sehingga ritme jantung dalam tubuh mengalami gangguan.
 
Hipotesis kedua adalah para pria lebih mungkin memiliki penumpukan dan penyumbatan arteri yang memasok darah ke jantung, alhasil menempatkan mereka pada risiko masalah jantung saat berolahraga.
(tty)

»

Posted in: