Manfaat Lain Obat Kanker Payudara

BANYAK cara yang bisa dilakukan untuk mengobati kanker paru-paru. Salah satunya dengan memberikan obat kanker payudara.
 
Hal ini sesuai hasil penelitian yang dilaporkan Medical News Today baru-baru ini. Dijelaskan bahwa obat eksperimental yang dikembangkan untuk mengobati kanker payudara dan ovarium, ternyata juga efektif mengobati beberapa jenis kanker paru-paru.
 
Dalam hasil penelitian yang dirilis Journal Onkogen, peneliti menemukan bahwa obat yang disebut poli ADP ribose polymerase (PARP) inhibitor bisa membantu mengobati sekira 50 persen dari tumor kanker paru-paru, bukan sel-sel kecilnya.
 
Saat ini, inhibitor PARP digunakan untuk mengobati wanita yang telah didiagnosis kanker payudara atau ovarium, di mana disebabkan oleh mutasi gen BRCA1 OR BRCA2. Obat-obatan menargetkan dua sistem perbaikan DNA secara simultan, yang memungkinkan mereka membunuh sel-sel kanker dan membiarkan sel-sel sehat utuh tumbuh.
 
Hal ini diyakini bahwa obat akan bertindak serupa terhadap beberapa tumor kanker paru-paru bukan sel kecil.
 
"Kanker paru-paru sulit untuk diobati dan sayangnya juga memiliki kemungkinan hidup tak banyak. Sehingga dari kondisi itu, ada kebutuhan mendesak untuk menemukan pengobatan baru. Dan obat kanker payudara inilah salah satu cara yang ternyata bisa membantu mengobati kanker paru-paru," kata Dr Chris Lord, seorang ilmuwan di Institute of Cancer Research (ICR) di London, dilansir Foxnews.
 
"Penelitian kami membuka sebuah jalan baru yang menarik, yakni menunjukkan bagaimana kita bisa memberikan cara pandang baru mengenai obat awalnya dirancang bisa digunakan untuk penyembuhan kanker payudara. Tetapi juga bisa mengobati bentuk-bentuk dari kanker lain," tambah Lord.
 
Kanker bukan sel kecil paru-paru terdiri dari 80 sampai 95 persen dari bagian kanker paru-paru, dan jenis  ini kanker adalah kanker kedua yang paling umum pada pria dan wanita di seluruh dunia, Medical News Today melaporkan. Tak hanya itu, tingkat kelangsungan hidup untuk kanker bukan sel kecil paru-paru juga rendah, bahkan ketika didiagnosis pada stadium satu, tingkat kelangsungan hidup lima tahun hanya 49 persen.
 
Para peneliti mengatakan langkah berikutnya untuk menguji inhibitor PARP pada pasien kanker paru-paru dalam uji klinis.
(tty)

»

Posted in: