MENGETAHUI kiat mengoptimalkan tumbuh kembang anak sesuai tahapan usia adalah hal penting bagi para. Sebab dengan mengetahui informasi, para jadi memiliki patokan untuk membuat anaknya tumbuh dan berkembang sampai ke tahapan optimal sesuai usianya.
Anak yang tumbuh dan berkembang optimal merupakan investasi baik untuk menggapai masa depannya. Tetapi sebaliknya, bila anak tak tumbuh dan berkembang secara optimal pada masa tiga tahun awal bisa memengaruhi kemampuan dirinya di masa mendatang. Karenanya, mengetahui tahapan tumbuh kembang anak itu sangat penting agar anak bisa memiliki modal dasar atau kemampuan kognisi yang cukup untuk bisa menggapai cita-citanya.
Lantas, tahapan tumbuh kembang anak yangg optimal sesuai usia itu seperti apa?
"Pertama untuk para bisa mengoptimalkan tumbuh kembang anak dengan optimal, ialah mengetahui batas antara makan pertumbuhan dan perkembangan anak. Sebab saat mengetahui kedua makna itu, mereka pasti biasa mengawal anaknya dengan baik. Di mana pertumbuhan yang dimaksudkan disini ialah pertumbuhan secara fisik, para harus mengetahui kapan organ anak tumbuh dan berhentinya sesuai usianya. Namun hal mendasar yang harus diperhatikan pada periode tiga tahun awal ialah ukuran lingkar kepala, panjang badan dan berat badanya. Hal ini tak bisa ditawar lagi, karena memang sudah paketan dasar dalam pelayanan kesehatan," ucap Dr. Piprim B. Yanuarso SpA(K) seorang dokter spesialis anak RS. Cipto Mangunkusumo kepada Okezone dalam acara yang bertema SOHO Group #Better U: Optimalkan Tumbuh Kembang Si Kecil, Gedung Koran SINDO, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Sementara untuk makna perkembangan, kata dia, berupa kualitas si anak itu sendiri. Sudah bisa apa saja anak Anda diusianya itu, entah dari bergerak ataupun berbicara. Para harus sadar betul dengan perkembangan ini, yaitu dengan berpatokan tahapan perkembangan anak menurut denver. Tak kalah penting ialah untuk memberikan nutrisi dan stimulus yang cukup untuk anak, dimana untuk anak yang baru dilahirkan harus memberikan ASI eksklusif selama enam bulan awal. Hal ini bertujuan membangun sistem imun dasar tubuh yang baik dan mengawal perkembangan otaknya. Kemudian mengajaknya berbicara untuk merangsang sistem motoriknya, meski anak belum sepenuhnya bisa bicara.
"Seseorang anak yang diberikan ASI ekskulisf secara konsisten pada masanya akan membentuk anak menjadi cerdas. Tapi dia tetap harus diberikan stimulasi agar kemampuan kognisi dan bahasanya terasah, sebagai contoh sederhana Anda bisa memberikan cerita-cerita kepada anak Anda. Pokoknya stimulasi ini penting, kalau tidak pemberian ASI dan nutrisi itu akan percuma, " tutupnya. (tty)
»
0 comments:
Post a Comment