Thursday, August 8, 2013

Kesalahan- kesalahan Umum Orangtua pada Anak

 Kesalahan- kesalahan Umum Orangtua pada AnakANAK sehat dan lucu ialah dambaan seorang ibu dalam periode tiga tahun awal. Tapi ternyata untuk mendapatkan kondisi itu sejumlah memilih langkah yang kurang tepat. Enggak percaya?

Dr. Piprim B. Yanuarso SpA(K), dokter spesialis anak RS. Cipto Mangunkusumo, menjelaskan bahwa sebagian tak jarang orangtua menggunakan cara yang keliru, dalam arti kurang memikirkan aspek emosional anak. Padahal kondisi itu sangat penting, apabila si anak masih dalam masa golden age.

Nah, untuk memperjelas kesalahan apa saja yang suka dilakukan ? Berikut Dr. Piprim memaparkan fenomenanya agar para bisa mengambil pelajaran dan tak mengulanginya lagi:

Terlalu obsesif untuk membuat anaknya sehat

Dengan alasan agar anak terus sehat, tak jarang para terlalu obsesif untuk membuatnya anak sehat. Memberikan makan dengan cara memaksa atau " yang penting anak gue gemuk", padahal saat anak makan itu merupakan proses pembelajaran atau rekreatif si kecil terhadap menu makanannya. Tak ayal pada beberapa orang ditemukan anak, bahkan sampai besar ada orang yang tak menyukai makanan tertentu. Hal ini sendiri salah satunya diakibatkan tidak memikirkan sisi emosional si anak saat memaksa makanan tertentu untuk dimakannya. Sehingga saat ia menolak dan tetap dipaksa, makanan itu memberika rasa 'horor' atau trauma tersendiri untuknya dan alhasil ia jadi tak akan menghindari makan makanan itu untuk waktu yang panjang.


Terlalu fokus dengan gadget

Momen edukatif antara dan anak diperlukan untuk menstimulasi sisi kognisi (daya tangkap) dan kemampuan verbal mereka, terutama anak dibawah lima tahun. Namun dengan perkembangan gadget belakangan ini, momen edukatif seperti bercerita satu sama lain atau membahas kegiatan harian si anak menjadi jarang terjadi, dimana para dan anak suka fokus sendiri-sendiri dengan gadget yang dipegangnya.

Lebih akrab dengan orang lain dibanding ibunya sendiri

Perhatian kepada anak ialah kunci formula pada anak. Sebab saat perhatian menurun dan anak mendapatkan perhatian dari orang lain atau temannya, kondisi itu bisa menyebabkan anak lebih akrab dengan orang lain dibanding . (tty)

»

0 comments:

Post a Comment