KINI penyakit gangguan tidur memang tak bisa diremehkan lagi. Pasalnya, gangguan tidur yang dialami seseorang bisa menyebabkan penderitanya mengalami gangguan mata yang bisa berdampak kebutaan. Benarkah?
Hasil penelitian terbaru dari Taiwan menunjukkan bahwa saat seseorang mengalami gangguan tidur (sleep apnea), dia hampir dua kali lebih mungkin mengalami glaukoma, sebuah penyakit mata yang menyebabkan kebutaan dalam jangka waktu lima tahun.
"Sementara studi ini tidak bisa membuktikan bahwa gangguan tidur bisa menyebabkan kerusakan mata. Akan tetapi, ada hubungan yang masuk akal yaitu saat Anda tidak bisa bernapas pada tingkat normal saat tidur, kondisi itu akan berdampak hilangnya oksigen dan memicu kerusakan pada saraf optik. Tak sampai di situ saja, kondisi itu pun akan menyebabkan tingkat abnormal gas dalam darah seseorang dimana kedua gangguan itu bisa menyebabkan seseorang mengalami glaukoma,"kata Andrew Iwach, MD, seorang spesialis glaukoma yang berpraktek di San Francisco, seperti dilansir Menshealth.
Ditambahkannya bahwa umumnya dokter mata dan opthamologists menyarankan untuk melakukan tes glaukoma bagi mereka yang sudah berumur 40 tahun. Namun, bila Anda sedari muda sudah memakai kacamata sangat tebal dan juga memiliki penyakit kronis dari riwayat keluarga, maka disarankan untuk melakukan pemeriksaan lebih awal, dimulai dari usia 20-an.
Upaya preventif sangat diperlukan bila Anda sudah mengalami gangguan tidur dan penyakit kronis sedari muda. Sebab seperti kebanyakan penyakit lain, semakin cepat mengetahui sebesar apa risiko glaukoma itu menimpa Anda, semakin tinggi juga peluang untuk mencegah kerusakan permanen mata Anda. Sementara itu, nasehat sederhana agar seseorang bisa menghindari risiko ini, antara lain menjaga berat badan pada tingkat sehat, tak merokok dan berolahraga secara teratur. (ind)
»
0 comments:
Post a Comment