Tuesday, August 6, 2013

Jauhkan Serangan Jantung Saat Olahraga dengan Tes Berbicara

 Jauhkan Serangan Jantung Saat Olahraga dengan Tes BerbicaraFENOMENA serangan jantung usai berolahraga masih menjadi buah bibir banyak orang sampai sekarang. Namun tak usah cemas, asal Anda mengetahui batasan dalam berolahraga, risiko itu bisa dihindari.

Hal itu diamini Albern Sultan, Pemenang L-Men of the Year 2013. Dia menjelaskan bahwa berolahraga memang penting untuk menunjang fisik, akan tetapi tak boleh diforsir agar jantung masih bisa tetap dalam kondisi sehat. Baginya sendiri, upaya menjalani olahraga tanpa harus khawatir serangan jantung bisa dengan menyadari kondisi nafas kita saat berolahraga, saat sudah terengah-engah atau memaksakan diri, segera berhenti untuk mengambil waktu istirahat. Hal ini agar tak memberatkan kerja jantung dan kondisi jantung terus sehat.

"Patokan berolahraga terhindar serangan jantung yaitu mencoba berbicara saat di tengah-tengah olahraga. Coba tes deh, kalau Anda saat menjalani olahraga, entah itu berlari atau futsal, Anda masih bisa bicara atau lantang mengeluarkan kata-kata saat melakukannya, berarti kondisi jantung masih aman. Tetapi saat Anda berolahraga, dan saat Anda mencoba berbicara Anda tidak bisa. Saran saya segeralah ambil jeda sejenak. Sebab pada kondisi itulah yang kadang olahraga malah membahayakan jantung seseorang," katanya saat berbincang-bincang dengan Okezone setelah acara Live Chat Bersama pemenang L-men of the Year 2013,Albern Sultan, di Gedung Highend, Kebon Sirih, Jakarta, belum lama ini.

Ditambahkannya bahwa fenomena serangan jantung usai berolahraga muncul dikarenakan masyarakat belum mengerti batasan kondisi fisik tubuh dirinya dan orang lain yang berbeda beda, dengan batasan maksimal performa detak jantung. Menurutnya, bila seseorang sudah mengetahui kondisi fisik sendiri dan mengetahui batasan performa jantung, kemungkinan serangan jantung usai berolahraga bisa diminamalisir.

"Menurut saya fenomena serangan jantung setelah berolahraga, itu lebih ke karena orang belum mengerti batasan maksimal performa jantung dirinya sendiri. Coba masyarakat tahu batasan dan tak memforsir jantung dengan berpatok pada tes berbicara saat berolahraga tadi. Risiko serangan jantung pasti dengan sendirinya menjauh," tutupnya. (tty)

»

0 comments:

Post a Comment