Friday, August 9, 2013

Jangan Paksa Anak Makan Makanan yang Tak Disuka

Jangan Paksa Anak Makan Makanan yang Tak DisukaPADA periode tiga tahun awal penting sekali memberikan keleluasan waktu makan saat anak makan. Pasalnya selain tak hanya membantu sistem motoriknya, tetapi juga menghindari si anak mengalami malas makan untuk jenis makanan tertentu.

Ya, fenomena anak malas makanan tertentu sering muncul pada periode tiga tahun awal. Contohnya saja ada anak yang tak bisa mengonsumsi beberapa jenis sayur, ataupun malah nasi yang merupakan makanan pokok orang Indonesia. Melihat kondisi moms harus cerdas menyiasatinya, bisa memberikan waktu makan lebih agar si anak menikmati makanannya dan ketika ia sudah senang dan enjoy terhadap makanannya. Pada tahap ini kesabaran dan cara memberikan makanan itu merupakan kunci utama anak bisa mulai mau makan apa yang tak disukai itu.

"Pernahkah Anda memiliki teman yang tak bisa mengonsumsi beberapa jenis makanan atau sayuran atau malah trauma dan tidak bisa dekat-dekat dengan makanan tertentu? Bila iya, pasti ada yang salah dengan proses pemberian makan saat kecilnya, dimana ia memiliki pengalaman tak menyenangkan. Sekilas ini mungkin terlihat sepele, tetapi bagaimana bila keengganan makan makanan tertentu ialah salah satu sumber utama nutrisi kita, seperti jenis-jenis sayuran hijau, buah-buahan ataupun nasi? Ini tentu akan memunculkan keluhan kesehatan tertentu di masa mendatang baginya. Nah, bagi yang memiliki keluhan yang sama, terlebih anaknya masih dibawah tiga tahun segeralah menyiasatinya, yaitu dengan membiarkan anak makan dengan bebas makanan utamanya, tujuannya agar bisa menikmati dan senang proses makannya dan bila sudah senang barulah diberikan makanan yang malas dimakannya dengan cara yang baik," ucap Dr. Piprim B. Yanuarso SpA(K) seorang dokter spesialis anak RS. Cipto Mangunkusumo kepada Okezone dalam acara yang bertema SOHO Group #Better U: Optimalkan Tumbuh Kembang Si Kecil, Gedung Koran SINDO, Jakarta Pusat, belum lama ini.

Ditambahkannya bahwa bila saat pertama ia masih menolak, biarkan saja terlebih dahulu. Kemudian beberapa waktu lagi diberikan lagi dengan cara yang baik dan kalau bisa berubah penampilan yang menarik perhatiannya, dan apabila ia akhirnya memegang serta mencicipi lalu menolak biarkan terlebih dahulu. Menurutnya yang terpenting saat memberikan atau menyiasati itu tak memaksa, hal ini karena itu semakin membuat ia menolaknya. Kemudian bila si anak sudah mau mencicipi itu sudah merupakan perkembangan yang baik, dimana tinggal diberikan momen yang tepat lagi, pasti kelama-lamaan mau mengonsumsi itu dan anak bisa mengonsumsi semua jenis makanan.

"Satu kunci yang harus diketahui dalam menyiasati ini, ialah jangan pernah putus asa dalam proses ini, apalagi baru awal dalam menjalaninya. Si anak menolak apa yang dimakan merupakan hal lumrah. Ini karena saat ia menolak suatu makanan tertentu, ada kejadian atau sesuatu yang menyenangkan dibenak mereka. Dan mengubah kondisi itu memang tidak bisa langsung, harus pelan-pelan dengan cara yang menyenangkan dia. Proses anak mengerti maksud baik itu merupakan proses yang panjang," terang Dr. Piprim. (tty)

»

0 comments:

Post a Comment