Sunday, August 4, 2013

Pola Makan Puasa untuk si Buah Hati

Pola Makan Puasa untuk si Buah HatiMENGAJARKAN anak untuk belajar anak boleh-boleh saja, tetap asal asupan nutrisi dan kebutuhan saat berbuka dan sahur cukup.

Hal itu sesuai pernyataan Dr. Piprim B. Yanuarso SpA(K), seorang dokter spesialis anak RS. Cipto Mangunkusumo. Dia menjelaskan bahwa kecukupan nutrisi dan gizi yang seimbang bisa membantu anak menjalani puasa yang sebenarnya belum bisa dibebankan penuh kepadanya. Namun selagi asupan nutrisi dan gizi seimbangnya dicukupi untuk proses tumbuh kembangnya, puasa tetap bisa dilakoni si kecil dengan aman. Di mana para  saat sahur harus bisa memberikan menu makanan yang mengandung Indeks glikemiks-nya rendah, agar metabolisme dalam tubuhnya masih berkerja kendati tak ada asupan masuk dikarenakan puasa.

"Makanan gandum, umbi-umbian, kacang-kacangan dan pisang merupakan makanan yang baik untuk anak. Pasalnya kandungan itu bisa membuat tubuh si kecil terus bertenaga, karena tubuh membutuhkan waktu yang lama untuk mencerna tiga makanan itu. Kemudian juga, makanan jenis berkarbohidrat kompleks ini bisa membuat rasa kenyang si kecil jauh lebih tahan lama. Tinggal para  mengolah makanan itu secara kreatif, agar si kecil bisa memakan. dan bukan tidak mungkin nantinya ia bisa menjalani puasa hariannya dengan sempurna," ujarnya saaat berbincang-bincang dengan Okezone dalam acara yang bertema SOHO Group #Better U: Optimalkan Tumbuh Kembang Si Kecil, Gedung Koran SINDO, Jakarta Pusat, belum lama ini.

Sementara untuk berbuka puasa, kata dia, dianjurkan untuk memberikan makanan yang mengandung indeks glikemik yang tinggi. Hal ini bertujuan agar kadar gula dalam tubuh yang terbuang selama menjalani puasa cepat stabil lagi.

"Mengapa kurma dan teh manis dianjurkan dikonsumsi saat berbuka? Itu karena mereka memiliki indeks glikemik tinggi, dimana cepat diserap untuk tubuh si anak. Karenanya para , minimal harus memberikan salah satu dari kedua itu saat si kecil berbuka. Tapi akan lebih baik bila keduanya itu dimakan. Kemudian barulah mengonsumsi nasi putih ?yang mengandung indeks glikemik tinggi? dan lauk pauk setelah itu," terangnya.
(tty)

»

0 comments:

Post a Comment