BANYAK mitos yang berkembang mengenai HIV. Namun sayangnya, banyak orang tidak memiliki pengetahuan yang benar tentang kondisi itu.
Masih banyak orang berpikir bahwa bersentuhan kulit dengan pengidap HIV akan menular. Meskipun kondisi ini seringkali berubah sampai sekarang setiap kali hal itu dibicarakan.
Jadi, sebenarnya apakah hal itu memang benar? Berikut ulasannya, seperti dilansir Boldsky.
Mitos 1: Bersentuhan dengan pengidap HIV menular
Penelitian telah menunjukan bahwa seorang yang menghabiskan waktu dengan pengidap HIV positif tidak menular. Hal itu juga tentu meliputi bersentuhan kulit, sentuhan keringat satu sama lain, ataupun air liur.
Mitos 2: Tidak perlu memakai kondom bila satu sama lain positif terkena HIV
Bagi pasangan pengidap HIV positif tetap harus memakai kondom saat ada kontak seksual. Alasannya, tingkat infeksi setiap orang berbeda-beda hingga bila terus dilakukan tanpa ada kondom bisa menyebabkan infeksi silang pada kedua pengidap HIV. Hal itu malah makin memperparah kondisi satu sama lain.
Mitos 3: Terkena HIV adalah akhir dari kehidupan
Seseorang yang mengalami HIV bisa menjalani kehidupan yang baik. Obat antiretroviral memungkinkan orang HIV bisa hidup lebih lama.
Mitos 4: Bekas gigitan nyamuk dari terinfeksi HIV bisa menular
Penelitian telah menunjukan bahwa seorang yang terinfeksi HIV hanya melalui gigitan nyamuk itu salah.
Mitos 5: Pasangan saya setia, jadi tidak mungkin terinfeksi HIV
Mempunyai pasangan yang setia tidak menjamin seorang bebas dari HIV. Terinfeksi atau tidak biasanya disebabkan gaya hidup seksualnya dulu.
Mitos 6: HIV tidak menular melalui oral seks
Penelitian telah menunjukan bahwa seorang yang menikmati oral seks dengan pasangan terinfeksi HIV bisa menularkan infeksi.
(tty)
»
0 comments:
Post a Comment