DIPERKIRAKAN sekira 371 juta orang di seluruh dunia mengidap diabetes. Penyakit ini terjadi akibat insulin gagal untuk mengontrol kadar gula darah. Gula darah tinggi dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke dan kerusakan ginjal, mata dan sistem saraf.
Untuk melakukan berbagai pencegahan terhadap penyakit ini, para ilmuwan telah mengidentifikasi hormon yang dapat meningkatkan jumlah sel-sel yang membuat insulin. Penelitian yang dilakukan pada tikus ini menemukan adanya hormone dalam tubuh yang dapat membantu mencegah risiko pada tubuh, demikian yang dilansir Foxnews.
Peneliti menmukan bahwa setiap orang memiliki hormon yang dapat mengontrol gula darah dalam tubuh mereka. Meskipun hormon tersebut berbeda pada setiap orang, namun hal tersebut akan memberi mereka kontrol yang lebih baik dari kadar gula darah mereka.
Setidaknya 90 persen dari diabetes adalah diabetes tipe 2, dan beberapa dari pasien harus menyuntikkan insulin ke dalam tubuh mereka untuk mengotrol insulin.
Para peneliti mengatakan hormon baru dapat memungkinkan orang yang berisiko untuk terkena diabetes agar dapat menghentikan suntikan insulin dan membantu pasien diabetes lain menghindari penyakit ini.
Hormon yang mereka sebut betatrophin (BAY-tuh-troh-fin) yang ada pada tikus ini memang masih menjadi sebuah penelitian. Namun diharapkan dapat memberikan harapan pengobatan dan pencegahan untuk penyakit degeneratif seperti diabetes yang banyak menyerang masyarakat saat ini. (ind) (tty)
»
0 comments:
Post a Comment