DAHULU, untuk mengonsumsi obat harus memikirkan efek samping dan manfaat hingga biaya medis Anda mahal. Namun setelah adanya farmakoekonomi, berobat bisa jadi murah.
Hal itu sebagaimana dinyatakan Prof. dr. Hasbullah Thabrany MPH. DrPH, dalam acara peluncuran buku bertema Biaya Pelayanan Kesehatan, Kualitas, dan Hasil Akhir. Dia menjelaskan, penerapan farmakoekonomi ini akan menjadi pelayanan efektif dari dokter sampai apoteker, apalagi ditunjang dengan jaminan kesehatan nasional, sehingga masyarakat tidak perlu takut bila sakit nanti.
?Penerapan farmakoekonomi ini berdampak positif bahwa berobat akan lebih murah. Alasannya, dengan motede ini para dokter bisa menganalisa obat mana yang terjangkau untuk pasien, tetapi juga efektif dalam menyembuhkan. Kemudian, ditambah adanya (penerapan) Perpres 12 tahun 2013 yang akan membuat mereka menjadi satu tim. Dan bukan berdasarkan jasa medis yang membuat masyarakat kesusahan membayar dalam berobat,? kata dosen pengajar di Fakultas Kesehataan Masyarakat, Universitas Indonesia ini di Gado-Gado Boplo Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, (2/4/2013)
Sementara itu, kata dia, sayangnya masih banyak dokter dan apoteker yang belum sadar atas metode ini. Namun, dia sangat optimistis dampak dari farmakoekonomi bisa diraskan masyarakat. ?Jadi memang ini bisa dibilang era baru dalam pelayanan kesehatan kita,? tutupnya.
(tty)
»
0 comments:
Post a Comment