Wednesday, April 3, 2013

Konsumsi Alkohol, Risiko Neurotopi pun Lebih Besar

Konsumsi Alkohol, Risiko Neurotopi pun Lebih BesarALKOHOL memang mendatangkan dampak buruk bagi kesehatan. Salah satu penyakit yang menghadang ialah neurotopi.

Berdasarkan hasil penelitian Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI), seseorang yang suka mengonsumsi alkohol berpotensi terkena kerusakan saraf atau neurotopi.

Terjadinya hal ini dikarenakan saat seorang mengonsumsi alkohol, vitamin yang masuk tidak bisa diserap. Imbasnya, secara perlahan terjadi penyempitan peredaran darah di tubuh Anda  Hal inilah yang kemudian memunculkan kondisi rusaknya saraf Anda.

?Asupan vitamin B 12 yang cukup sangat dibutuhkan oleh tubuh,  apalagi vitamin B12 diserap oleh tubuh hanya 2 persen dari asupan yang masuk. Bagi orang yang suka mengonsumsi alkohol, hal ini makin memperburuk tubuh mereka. Alasannya, kandungan alkohol mengganggu penyerapan vitamin ke dalam tubuh dan berakibat gangguan fungsi pada saraf tepi,? kata Dr. Manfaluthy Hakim, Sp. S (K), Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi & Saraf Tepi PERDOSSI dalam workshop kesehatan bertema Konsumsi Vitamin Neurotopik Sejak Dini Cegah Neuropati di ruang Trengganu, Penang Bistro Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/4/2013)

Dengan kondisi tersebut, cepat atau lambat bila tidak segara diobati maka hal itu akan menggangu kualitas hidup Anda.

?Biasanya gejala awal neuropati ialah kaki kesemutan, lalu kaki serasa baal. Kemudian, mengikuti tangan dan sendi otot tubuh terasa nyeri. Lebih khusus, dampak dari neuropati biasanya mereka akan kesulitan memegang gelas, dengan kondisi tangan mereka bergetar,? tutupnya. (ind) (tty)

»

0 comments:

Post a Comment