BIJAK mengelola asupan makan saat berpuasa bagi lansia ialah kewajiban. Pasalnya, pola makan yang proporsional dapat membantu kebutuhan nutrisi tubuh selama puasa sehingga puasa pun berjalan lancar.
Hal ini karena nafsu makan seorang di usia lanjut cenderung menurun, entah karena faktor gangguan psikologis, faktor penyakit, sampai dengan faktor sosial (rasa terisolasi dan masalah keuangan). Karena itu, mengonsumsi kalori sesuai dengan pola makan yang baik sangat diperlukan, dimana menakar asupan yang baik saat ketika buka puasa, sahur dan sesudah tarawih guna memerlancar puasanya.
"Komposisi pola makan sehat bagi usia lanjut itu 40 persen kalori saat sahur kemudian saat buka puasa mengonsumsi asupan makanan sebesar 50 persen kalori, kemudian sesudah tarawih 10 persen. Saat buka puasa sebelum sholat Maghrib, Anda disarankan hanya mengonsumsi makanan ringan, dan baru setelah sholat maghrib masuk ke makanan berat,"kata dr. Edy Rizal Wahyudi, SpPD, KGer, FINASIM dari Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dalam acara yang bertema Meraih Kesempurnaan Ibadah Puasa dengan Sehat Fisik dan Jasmani, di Aula Fakultas Kedokteran Indonesia, Jakarta, belum lama ini.
Ditambahkanya, pada saat berbuka puasa dan sebelum tidur untuk mengonsumsi air atau jus. Tujuannya untuk mencukupi kebutuhan cairan dalam tubuh. Selain itu, Anda harus menghindari minuman es saat berbuka puasa. Pasalnya, es membuat perut mudah kenyang atau mengurangi berbagai makanan bernutrisi yang seharusnya bisa masuk. Sehingga nutrisi yang masuk saat buka puasa tak terpenuhi. Tentu ini kurang lebih, akan memengaruhi ketahanan fisik lansia saat menjalani puasa nantinya.
"Komposisi gizi yang seimbang dan pas, itulah pokok dari pola makan pada usia lanjut, entah saat buka dan sahur. Sebab dengan kebutuhan gizi yang mencukupi, tubuh bisa menunjang aktvitas fisik selama puasa sehari-seharinya," tutupnya. (ind)
»
0 comments:
Post a Comment