BELAKANGAN muncul tren pemain sepak bola memakai pelindung kepala guna mencegah mereka mengalami gegar otak. Padahal realitanya upaya itu tak memengaruhi secara signifikan kepala mereka dari kemungkinaan gegar otak. Benarkah?
Ya, hal itu berdasarkan hasil penelitian baru dari University of Wisconsin, Madison. Dijelaskan bahwa pelindung kepala semua jenis olahraga yang dikelilingi busa di dalamnya tak menawarkan perlindungan yang lebih besar dari kemungkinan kecelakaan.
Untuk hasil penelitian itu, peneliti sendiri yang mengobservasi beberapa merek pelindung kepala, harga dan sudah berapa lama sudah dipakai oleh 2.000 atlet sepak bola SMA. Kemudian ditemukan bahwa tak satupun dari faktor-faktor itu memiliki dampak yang berarti untuk mencegah terjadinya gegar otak.
"Ternyata, menambahkan lebih banyak fitur seperti tambahan busa hanya membuat pelindung kepala tampak lebih aman. Tetapi itu tidak mengurangi serangan atau dampak ke otak apabila Anda sedang tackle lalu kemudian terjatuh," ujar Timothy McGuine, Ph.D selaku penulis utama penelitian tersebut, seperti dilansir Menshealth.
Seseorang yang memakai helm saat bermain sepak bola atau jenis olahraga lain untuk mencegah gegar otak, tambah Timothy, itu ibarat sebuah telur dengan kuning telurnya adalah otak Anda. Di mana saat telur terjatuh mungkin bungkusan itu bisa mencegah keretakan. Tetapi tidak untuk kondisi kuning telur ?yang diibaratkan otak? pasti sudah tak utuh.
Sementara itu, hasil penelitian lain dari George Washington University mengungkap, jika ingin mendapatkan langkah preventif yang tepat, carilah produk yang memiliki teknologi MIPS pada pelindung kepala olahraga Anda. Di mana pelindung kepala ini sudah ada jenis kegiatan olahraga, antara lain bersepeda dan berkuda. Memilih pengaman kepala dengan fitur ini sangat bermanfaat, pasalnya gegar otak tak hanya bisa diakibatkan dari kekuatan benturan kepala, tapi juga seberapa cepat kepala Anda berputar.
(tty)
»
0 comments:
Post a Comment