BANYAK orang masih berpandangan polusi udara itu hal sepele. Padahal polusi udara bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami usus buntu.
Hal tersebut sesuai hasil penelitian terbaru dari Dr. Gil Kaplan, MD dari dari University of Calgary. Dia menjelaskan bahwa saat banyak asap beterbangan dimana menurunkan kualitas udara yang dihirup, pada saat itulah risiko seseorang mengalami usus buntu meningkat.
Dalam hasil penelitian itu, peneliti mengidentifikasi lebih dari 35.000 pasien usus buntu dan menemukan bahwa pada hari-hari saat tingkat ozon sedikit lebih tinggi, ada sekira 22 persen peningkatan kasus seseorang mengalami usus buntu.
"Saat asap berterbaran disekeliling Anda, pada saat itulah Anda jadi lebih mungkin mengalami gangguan usus. Kemudian, saat kondisi itu disabotase dengan objek hewan, peneliti menemukan partikel udara itu mengubah mikroba usus yang dapat menyebabkan peradangan usus. Dan berpotensi berkontribusi untuk seseorang mengalami radang usus buntu nantinya," kata Dr. Kaplan selaku salah satu penulis penelitian, sebagaimana dilansir Menshealth. Kamis (18/8/2013)
Sementara itu, kata Dr. Kaplan, kendati temuan itu belum diterjemahkan ke objek manusia. Ia menerangkan gangguan kesehatan itu dapat dilacak dengan munculnya apendistis saat munculnya polusi udara. Apendistis diakui merupakan penyakit zaman modern, yang muncul pertama kali di dunia barat setelah revolusi Industri, tambah Dr. Kaplan.
Dr. Kaplan menerangkan, pada dasarnya penelitian ini hanyalah contoh bagaimana udara yang Anda hirup dapat memengaruhi kesehatan Anda. Di mana penelitian sebelumnya telah diungkap bahwa, polusi udara nyatanya bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit jantung, stroke dan kanker. Kemudian bila Anda mengalami tanda-tanda radang susu, seperti nyeri yang tajam pada bagian perut kanan bawah plus muntah. Segeralah untuk pergi ke dokter agar bisa menghindari kejadian yang tak diinginkan.
(tty)
»
0 comments:
Post a Comment