Wednesday, July 17, 2013

Berantas DBD dengan Gerakan PSN

Berantas DBD dengan Gerakan PSNPENYAKIT demam berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti masih menjadi problem utama di banyak negara tropis, termasuk Indonesia. Bagaimana di Jakarta?

Di Jakarta sendiri pada tahun 2012 tercatat ada 6.669 kasus dengan 5 kematian. Biasanya, lokasi-lokasi yang rawan terhadap berkembangnya DBD ialah pemukiman, sarana pendidikan, tempat-tempat umum, perkantoran, sarana ibadah, dan juga sarana kesehatan.

Menurut Kepala Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Drg. John Marbun, faktor utama penyebaran penyakit DBD adalah vektor (nyamuk aedes aegypti), orang yang terinfeksi virus aktif DBD, dan lingkungan.

"Untuk mengatasinya, kita sudah membuat Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan dukungan kader-kader PKK atau yang disebut Juru Pemantau Jentik (Jumantik), dan juga bersama masyarakat," ujar Drg. John Marbun dalam Press Briefing 'Pencegahan Demam Berdarah di DKI Jakarta', di Puskesmas Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (18/7/2013).

Ia menambahkan, di Jakarta gerakan PSN dilakukan seminggu sekali selama 30 menit dan mencakup Gerakan 3M plus untuk mencegah jentik nyamuk berkembang biak. Gerakan 3M plus yaitu, kegiatan Menguras, Menutup, Mengubur serta menghindari gigitan nyamuk, memantau semua wadah air yang dapat menjadi tempat jentik nyamuk berkembang biak.

"Hal ini harus menjadi kebiasaan masyarakat secara rutin setiap sekali minggu, sehingga tempat perkembangbiakan nyamuk bisa dikurangi dan menurunkan insiden kasus penyakit demam berdarah," jelas Drg. John Marbun. (ind)

»

0 comments:

Post a Comment