Sunday, July 7, 2013

ASI, Nutrisi & Stimulasi Terbaik untuk Bayi

ASI, Nutrisi & Stimulasi Terbaik untuk BayiPARA ibu, termasuk yang tinggal di kota-kota besar, masih banyak yang belum memahami pentingnya pemberian ASI kepada bayi. Kesibukan bekerja, terbuai dengan iklan ?kehebatan? susu formula, kurangnya edukasi, dan lingkungan keluarga yang tidak mendukung, menjadi sejumlah alasan yang sering kali mereka lontarkan.  
Padahal, komposisi ASI yang unik dan sempurna seolah-olah disiapkan khusus untuk bayi baru lahir atau bayi dengan segala kebutuhannya yang spesifik. Keuntungan menyusui secara global juga telah banyak dilaporkan, yaitu menurunkan secara signifikan angka kesakitan dan kematian bayi yang disebabkan oleh berbagai faktor. Akibat kurangnya pemahaman ibu, tidak heran, kematian bayi di Indonesia masih terbilang tinggi di antara negara-negara Asia Tenggara lainnya.
 
Angkanya 37 kematian per 1.000 kelahiran hidup pada 2011. Ini menempatkan Indonesia pada posisi keempat kematian bayi terbanyak. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 2003, angka kematian bayi sebagian besar terkait dengan faktor nutrisi, yaitu sebesar 53%. Beberapa penyakit yang timbul akibat malanutrisi, antara lain pneumonia (20%), diare (15%), dan perinatal (23%).
 
Dr I Gusti Ayu Partiwi SpA MARS, dokter spesialis anak dari RSIA Bunda Jakarta menyebutkan, dengan memberikan ASI, angka kematian bayi dapat menurun hingga 13%. ASI berperan penting menciptakan bayi sehat karena mengandung beberapa nutrisi yang berguna untuk pertumbuhan tubuh dan perkembangan otak bayi.
 
?ASI juga mengandung zat-zat yang meningkatkan imunitas dan melindungi bayi dari berbagai penyakit. Karena ketika lahir, bayi rentan terhadap berbagai perubahan yang dialami di luar rahim ibu, ? tuturnya dalam acara Media Gathering Pigeon dengan tema ?Pancaran Cinta Lewat Sentuhan Para Ahli Kami? di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, beberapa waktu yang lalu.

Tiwi, sapaan akrab Dr I Gusti Ayu Partiwi SpA MARS menjelaskan, ASI memang diciptakan untuk menyediakan makanan khusus bagi manusia, terutama untuk perkembangan otak bayi. Salah satunya mengandung laktosa paling tinggi yang berperan dalam pembentukan myelin untuk meningkatkan koneksi otak agar berlangsung sempurna. Selain itu, pada awal-awal produksinya, ASI mengandung kolostrum. Meski volumenya sekitar 0,2 mililiter saja, cairan bening ini mengandung banyak antibodi dan vitamin A untuk menambah kekebalan serta melindungi tubuh terhadap alergi dan infeksi.

Sementara itu, protein dalam ASI termasuk jenis whey yang bentuk molekulnya kecil. Hal ini membuat proses penyerapannya lebih baik dan tidak bakal merusak dinding usus bayi yang belum berkembang sempurna. Sementara protein dalam susu formula yang terbuat dari susu sapi, termasuk jenis casein yang bentuk molekulnya besar.
 
?Dampaknya akan menyebabkan peradangan atau inflamasi di usus bayi,? ujarnya.

Kandungan lain yang tak kalah penting dalam ASI adalah AA dan DHA yang bermanfaat bagi tumbuh kembang syaraf otak bayi. Meski beberapa produk susu formula juga mengandung kedua asam lemak penting tersebut, dalam ASI terdapat enzim lipase yang membuat penyerapan AA dan DHA lebih optimal.
 
?Jadi, ASI memang diperlukan untuk membantu perkembangan otak manusia. Sementara susu sapi lebih kepada pembentukan otot sapi,? kata Tiwi.

Tiwi melanjutkan, tidak hanya memberikan nutrisi terbaik, menyusui juga merupakan proses stimulasi terus-menerus terhadap sensoris bayi yang baik untuk perkembangan otak pada fase dini kehidupan.
(tty)

»

0 comments:

Post a Comment