BERAWAL dari kepribadian terhadap pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Indonesia, Yayasan Indonesia Peduli Anak Berkebutuhan Khusus (YIPABK) meluncurkan gerakan kampanye ?What will I Be??
Selain itu, Wakil Ketua Pengurus YIPABK dan Koordinator Pelaksana Kampanye, Very J. Manik mengatakan, gerakan ini juga diluncurkan karena masih besarnya jumlah ABK, seperti hiperaktif, down syndrome, autis, atau yang mengalami kukurangan secara fisik belum mendapatkan layanan pendidikan dan penanganan yang efektif.
Lebih lanjut, YIPABK menargetkan dapat memberikan bantuan berupa pelatihan kepada sekitar 50 orang tua, 50 guru, serta bantuan kepada 100 ABK selama 2013-2014.
?Terdapat beberapa jenis pelatihan yang akan diberikan, yaitu pelatihan penanganan ABK untuk orang tua dna guru, pelatihan menjadi guru bantu, dan pelatihan terapi perilaku untuk penanganan anak autistik,? ujar Very J. Manik dalam Press Conference Kampanye YIPABK "What will I Be?" di Menara Kuningan, Jl.H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan, Sabtu (20/7/2013).
Kemudian, Very J menjelaskan, 100 ABK nantinya akan diberi bantuan berupa assessment kondisi anak, diagnosa, intervensi atau terapi, dan penyusunan program pembelajaran individu bagi ABK di sekolah.
Sementara, untuk menyosialisasikan kampanye tersebut, akan digelar beberapa kegiatan yang menunjukkan bahwa anak berkebutuhan khusus juga memiliki talenta dan kelebihan yang dapat dibanggakan. Kegiatan-kegiatan itu antara lain, pameran lukisan, dan karya kerajinan tangan ABK di lantai 6 Senayan City, Jakarta, 22-26 Juli 2013. Selain itu, ada konser musik dan penampilan talenta anak-anak berkebutuhan khusus pada 5 Oktober, di gedung Menara Kuningan Unit F3. (ind)
»
0 comments:
Post a Comment