SEBAGAI bagian dari gerakan untuk membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat akan keberadaan anak berkebetuhan khusus (ABK), Yayasan Indonesia Peduli Anak Berkebutuhan Khusus (YIPABK) meluncurkan kampanye "What will I Be?"
Lebih lanjut, kampanye ini menekankan pentingnya pendidikan dan penanganan yang tepat bagi Anak Berkebutuhan Khusus di Indonesia, seperti hiperaktif, autis, down syndrome, dan anak-anak yang memiliki kekurangan fisik.
Menurut Wakil Ketua Pengurus YIPABK dan Koordinator Pelaksana Kampanye, Very J. Manik, melalui kampanye ini diharapkan dapat membantu 100 anak berkebutuhan khusus.
Selanjutnya, dengan meningkatkan kepedulian terhadap anak-anak berkebutuhan khusus,menurutnya kampanye ini menjadi langkah awal bagi kita untuk mendukung dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik bagi mereka.
"Meski memiliki kondisi berkekhususan, mereka juga berhak memiliki masa depan yang baik," ujar Very J. Manik dalam Press Conference Kampanye YIPABK "What will I Be?" di Menara Kuningan, Jl.H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan, Sabtu (20/7/2013).
Selain itu, Very J, Manik menambahkan, kampanye ini juga memberikan pelatihan kepada 50 guru dan 50 orang tua, agar dapat mengerti karakteristik kebutuhan khusus pada anak-anak.
"Serta agar dapat mengerti model intervensi-terapi yang dapat digunakan untuk menangani anak dengan kondisi kekhususan," tambahnya. (ind)
»
0 comments:
Post a Comment