Tuesday, April 9, 2013

Wujudkan Solo Kota Layak Anak, Pemkot Perbanyak Pojok ASI

Wujudkan Solo Kota Layak Anak, Pemkot Perbanyak Pojok ASIPEMERINTAH Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah memperbanyak pojok ASI di seluruh ruang publik, termasuk di semua kantor. Langkah memperbanyak pojok ASI tersebut ditujukan untuk mewujudkan tekad Solo sebagai Kota Layak Anak (KLA).  
?Melengkapi Solo menuju kota layak anak dan bentuk kepedulian Pemkot terhadap kebutuhan anak. Setiap kantor kelurahan, kecamatan, pasar, serta kantor pelayanan publik lainnya akan dilengkapi dengan ruang menyusui,? jelas Wali Kota Solo, Jawa Tengah, FX Hadi Rudyatmo, kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, Senin, 8 April 2013.
 
Menurut pria yang akrab di sapa Rudy, untuk mewujudkan tekad Solo sebagai Kota Layak Anak, pihaknya telah menyiapkan anggaran sebesar Rp1,2 miliar untuk membangun pojok ASI di 51 kelurahan.
 
Dengan adanya ruang menyusui tersebut, diharapkan target Solo bisa menjadi Kota Layak Anak bisa terwujud pada 2015 mendatang.
 
?Untuk menuju kota layak anak, minimal ada 35 indikator yang harus dipenuhi. Solo sudah memenuhi 35 indikator tersebut, tetapi saya inginnya tidak hanya minimal, tetap indikator yang maksimalnya,? paparnya.
 
Indikator untuk mewujudkan Solo Kota Layak Anak tersebut, yaitu tersedianya ruang khusus untuk ibu menyusui di kantor pelayanan publik dan fasilitas umum.
 
 
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih memaparkan, baru ada lima Puskesmas dari 17 Puskesmas di Solo yang sudah menyediakan ruang khusus tersebut. Sedangkan yang lain, ruangan menyusui masih menjadi satu dengan lainnya.
 
?Sehingga tidak bisa memberikan keleluasaan bagi ibu-ibu untuk menyusui anaknya. Selain lima Puskesmas, fasilitas umum yang sudah menyediakan pojok ASI adalah di Terminal Tirtonadi Solo,? jelasnya.
 
Pemerintah pusat melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, selama 2012 telah memfasilitasi 60 kabupaten/kota di Indonesia untuk menuju KLA. Sedangkan 40 kabupaten/kota lainnya secara mandiri. Hingga 2014, pemerintah manargetkan 100 kabupaten/kota di Indonesia menuju KLA.
(tty)

»

0 comments:

Post a Comment