Monday, July 1, 2013

Waspadai Risiko di Balik Obat Penghilang Rasa Sakit

Waspadai Risiko di Balik Obat Penghilang Rasa SakitOBAT penghilang rasa sakit, diklofenak meningkatkan risiko serangan jantung dan penyakit stroke pada pasien dengan kondisi serius. Hal ini diperingatkan oleh Medicines and Healthcare Products Regulatory Agency (MHRA).

Lebih lanjut MHRA telah menetapkan bahwa pasien dengan masalah peredaran darah, seperti penyakit jantung, gagal jantung, atau stroke, serta serangan jantung harus berhenti mengonsumsi diklofenak.

Diklofenak adalah (non-steroidal anti-inflammatory drug) NSAID, dan digunakan untuk pengobatan dengan kondisi yang menyakitkan. Di antaranya, sakit gigi, migrain, asam urat, keseleo dan strain, arthritis, dan nyeri setelah prosedur bedah. Biasanya, diklofenak dikonsumsi untuk meredakan nyeri dan menurunkan peradangan.

MHRA mengatakan bahwa peringatan dari mereka tersebut mengikuti European Review of Diclofenak yang mengidentifikasi adanya sedikit peningkatan risiko stroke dan serangan jantung.

Direktur Deputi dari Vigilance and Risk Management of  Medicines Division MHRA, Dr. Sarah Branch mengatakan, sementara ini risiko diketahui dan peringatan telah disampaikan kepada pasien melalui informasi kesehatan.

?Bagi banyak pasien, diklofenak memang akan terus memberikan meredakan nyeri dan efektif. Tetapi, diklofenak tidak lagi cocok untuk pasien yang memiliki resiko tertentu,? ujar Branch, dikutip Medicalnewstoday.

Ia juga menyarankan untuk mereka yang mengonsumsi diklofenak karena kondisi jantung tidak baik, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter atau apoteker.

?Hal ini untuk mempertimbangkan pengobatan alternatif untuk meredakan nyeri pada pasien dengan faktor risiko kardiovaskular tertentu. Misalnya, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, serta diabetes,? tandasnya. (ind)

»

0 comments:

Post a Comment