TINGGINYA tingkat asam lemak omega-3 di dalam darah dapat mengurangi risiko wanita mengalami patah tulang pinggul saat menopause. Hal tersebut berdasarkan temuan dari sebuah penelitian.
Pada penelitian tersebut, para ilmuwan menganalisa sampel sel darah merah dari wanita dengan atau tanpa sejarah pernah patah pinggul. Kemudian, hasil penelitian menunjukkan, tingginya asam lemak omega-3 dalam sel-sel darah berhubungan dengan kecilnya kemungkinan mengalami patah pinggul. Sumber asam lemak Omega-3 bisa berasal dari beberapa jenis sayuran dan ikan.
Selain omega-3, para peneliti juga mengamati asam lemak omega-6. Untuk itu penelitian ini juga menunjukkan bahwa rasio asam lemak omega-6 dan omega-3 meningkat, begitu pula risiko patah tulang pinggul.
Meskipun penelitian ini tidak menentukan mekanisme hubungan ini, para peneliti berhipotesis bahwa peradangan dapat menyebabkan resorpsi tulang, atau pemecahan pada bawah tulang disebabkan pelepasan sel yang disebut osteoklas.
Seorang profesor endokrinnologi, diabetes, dan metabolisme di Ohio State University yang juga penulis penelitian, Rebecca Jackson mengatakan, ?Peradangan berkaitan dengan penurunan resiko kehilangan tulang dan patah tulang, dan asam lemak omega-3 diyakini mampu mengurangi peradangan tersebut.? dikutip Medicalnewstoday.
Lebih lanjut, ia mengatakan, satu hal yang penting adalah mereka tidak menggunakan laporan asupan makanan karena bisa terjadi kesalahan data.
?Kami melihat langsung pemaparan dari sel tulang terhadap asam lemak yang ada pada sel darah merah. Selain itu, kadar sel darah merah juga memberikan indikasi paparan jangka panjang terhadap asam lemak. Kami memperhitungkannya untuk mencari cara pencegahannya,? jelasnya.
Sementara, patang tulang pinggul adalah bentuk osteoporosis yang paling umum. Perkiraannya sekira 350.000 kasus terjad setiap tahunnya di Amerika Serikat. Selain itu, sekira 20 persen orang meninggal dalam satu tahun setelah mengalami patah tulang pinggul. (ind)
»
0 comments:
Post a Comment