Friday, July 19, 2013

"Untuk Kebutuhan Cairan Infus, Indonesia Tidak Perlu Impor Lagi"

"Untuk Kebutuhan Cairan Infus, Indonesia Tidak Perlu Impor Lagi"KABAR gembira datang dari dunia kesehatan. Kini, kendala kurangnya obat-obatan sejenis infus dan injeksi lainnya kini mulai teratasi. Pasalnya, kini tengah dibangun pabrik PT B Braun Medical Indonesia.
 
Pabrik di kawasan Industrial Indotaisei, Cikampek, Jawa Barat dengan luas 19 hektar itu akan memproduksi khusus cairan infus dan obat-obatan injeksi lainnya, serta diproyeksikan menjadi pusat produksi untuk pasar Asia Pasifik.
 
Perlu diketahui cairan infus sendiri ialah produk utama yang digunakan sebagai perawatan dasar bagi pasien. Sehingga kekurangan kebutuhan obat sekarang bisa menghambat proses penyembuhan pasien. B. Braun sendiri sebagai pemimpin pasar menyediakan kebutuhan obat itu dalam bentuk closed system container yang membantu mengurangi risiko terkontaminasi udara, bakteri, dan non bakteri agar khasiat obat terus optimal. Terlebih, B Braun juga berkomitmen di Indonesia juga untuk membantu kebutuhan obat masyarakat Indonesia.
 
"Sebagai perusahaan farmasi dan alat kesehatan yang sudah mendukung rumah sakit diseluruh dunia selama 170 tahun lebih. B Broun terus berinovasi dan menyediakan produk-produk dengan standar kelas dunia namun harga terjangkau,? kata Dr. Meinrad Lugan, Board of Director B Broun Malsungen AG saat grounbreaking di Kawasan Industrial. Indotaisei, Cikampek, Jawa Barat. Jum'at (19/8/2013).
 
Melihat perkembangan strategis di Indonesia, B Braun juga berkomitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai Center of Excellence untuk kawasan Asia Pasifik. Namun, secara khusus B Bround juga siap membantu untuk menyediakan pasokan obat untuk mendukung sistem pelayanan kesehatan di Indonesia sedang meningkat. Bahkan, sekaligus saat BPJS aktif diterapkan tahun depan.
 
Menanggapi hal itu, dr. Yusharmen, D.Comm, H, M.Sc selaku Kepala Deputi II Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen Badan Pengawasan Obat dan Makanan KEMENKES RI menerangkan bahwa pelayanan kesehatan di Indonesia pasti sangat meningkat bila komitmen ini berjalan lancar, dimana kekurangan obat yang biasa ditambal dengan impor ke luar negeri, kemungkinan besar Indonesia tak akan mengimpor obat-obatan lagi.
 
"Bergeraknya pabrik ini di Indonesia akan berdampak baik bagi pelayanan kesehatan masyarakat. Di mana ideal penggunaan cairan infus yang harusnya delapan sampai 12 merupakan didapatkan setiap pasien, namun masih hanya sekira dua sampai tiga botol sekarang. Apalagi cairan infus itu kita hadirkan dengan di-impor, harga adalah salah satunya mengapa kondisi itu bisa terjadi. Tetapi berdirinya pabrik infus pertama kali di Indonesia ini. Paling tidak kita jadi punya kepastian untuk memberikan peningkatan pelayanan kesehatan nantinya. Bahkan untuk kebutuhan cairan infus, indonesia tidak perlu impor lagi. Ini karena kebutuhan obat untuk pasien sudah dapat terpenuhi nantinya," kata dr. Yusherman.

Manogaran, President Director PT B. Braun Medical Indonesia menambahkan B Broun sudah memproyeksikan bahwa dari kapasitas produksi nantinya ialah 75 juta unit pertahun. Di man sebesar 50 juta unit akan dipasarkan di dalam negeri dan sisanya 25 juta akan diekspor ke negara-negara Eropa dan Asia.  
"Selain cairan infus dan alat injeksinya, kita (B Broun) memiliki produk kesehatan itu sebanyak 40.000. Namun untuk pemasaran produk di Indonesia sendiri, fokus kita kira-kira dua sampai tiga ribu terlebih dahulu. Jumlah itu bisa muncul, terkait pembangunan pabrik yang membutuhkan waktu panjang dan juga fasilitas penunjangnya," katanya.
 
Kemudian, kata Manogaran, untuk persoalan kisaran harga perproduk sendiri jauh lebih terjangkau karena produk kesehatan yang dipakai masyakat nanti tak lagi berasal dari barang impor. Pun bila tak murah sesuai keinginan masyarakat, produk infus dan injeksinya setara dengan produk lain yang sejenis karena mengikuti aturan harga jual dari pemerintah. Sehingga bukan tak mungkin pelayanan kesehatan di Indonesia di masa mendatang bisa jauh lebih baik.
 
"Kami berharap dengan hadirnya pabrik ini akan lebih banyak menikmati layanan kesehatan, dari sisi kualitas jauh lebih baik dan dari segi kuantitas bisa terjangkau oleh masyarakat Indonesia," tutup Manogaran.
(uky)

»

0 comments:

Post a Comment