Friday, July 19, 2013

Pengawas Obat Kemenkes: Sulit Hentikan Obat Ilegal

Pengawas Obat Kemenkes: Sulit Hentikan Obat IlegalBANYAK faktor penyebab perdagangan obat-obatan ilegal di jalanan sulit dihentika. Salah satunya karena permintaan obat itu masih sangat besar di lingkungan masyarakat.
 
Hal tersebut diungkapkan Bahdar J. Hamid, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen  Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Dia menjelaskan penjualan pengobatan herbal ilegal dan obat kuat memang sulit untuk dihabisi sampai akar-akarnya. Hal itu karena banyak permintaaan masyarakat Indonesia untuk mengonsumsi itu. Tak ayal kondisi itu sangat sulit untuk diatasi.
 
"Bayangkan, perkerjaan kami itu memeriksa obat yang masuk dari pre-market sampai post-market, dari jenis obat-obatan medis sampai pada obatan herbal. Tetapi tetap saja kecolongan oleh obat-obatan ilegal. Sehingga akhirnya kami berupaya menutup usaha pengobatan yang menjual obat ilegal. Akan tetapi harus diakui,  kenyataannya sangat sulit memutus mata rantai itu-- mereka tetap saja muncul lagi. Hal ini bisa terjadi dikarenakan demand (permintaan) masyarakat sangat tinggi. Disinilah memang tantangannya dari dulu ," katanya dalam acara yang bertema Groundbreaking Pabrik PT B. Braun Medical Indonesia di Kawasan Industrial. Indotaisei, Cikampek, Jawa Barat. Jum'at (19/8/2013)
 
Ditambahkannya, saat permintaan obat-obatan jalanan tetap tinggi. Para dagang yang usaha obatnya sudah ditutup akhirnya nekat berdagang lagi. Bahkan sejumlah oknum terkadang resep obat mereka ialah hasil racikan sendiri. Padahal tak mempunyai pengetahuan meracik bisa mengancam kesehatan para konsumen.
 
"Pedagang obat-obatan ilegal di jalanan itu tidak ubahnya seperti pelacur. Kalau peminatnya masih banyak, ya mereka tetap jualan sampai kapanpun. Inilah inti gambaran masalahnya," imbuh Drs. Bahdar.
 
Meski Demikian, kata dia, fenomena itu bukan berarti tak bisa diatasi. Hanya saja  sosialisasi  masyarakat mengenai bahaya obat-obatan ilegal di jalanan harus ditingkatkan lagi. Sehingga perlahan kesadaran masyarakat meningkat, alhasil mereka beralih ke obat yang lebih teruji khasiatnya.
 
(uky)

»

0 comments:

Post a Comment