ASUPAN nutrisi yang cukup saat masa keemasan anak sangat penting. Pasalnya, kekurangan nutrisi pada masa ini bisa membuat fungsi otak dan fisiknya tak maksimal. Alhasil, daya saing anak di masa depan relatif tak kuat. Orangtua dituntut lakukan preventif sejak dini agar terhindr dari risiko tersebut.
Pasokan nutrisi untuk anak pada masa 1.000 hari sangat penting, terhitung sejak di kandungan. Hal ini dikarenakan nutrisi itu dapat memengaruhi performa fisik dan otaknya di masa depan apabila perkembangan dua hal itu bisa dalam bentuk sempurna. Oleh karena itu, pengecekan berat badan, tinggi badan dan cek lingkar kepala secara berkala jadi hal vital yang harus dilakukan oleh para orang tua, supaya anak bisa menjelma anak yang hebat di kemudian hari.
"Untuk para orangtua mengecek berat tubuh, tinggi badan dan lingkar kepala anak amat penting dilakukan dan tidak boleh dilewatkan. Sebab dengan pengecekan itu Anda bisa melihat sejauh mana asupan nutrisi terhadap perkembangan fisik dan otak, dimana hal itu akan memengaruhi performanya di masa depan. Apakah otak yang serupa software pada komputer ini sudah berkembang pada ukuran maksimal, atau perkembangan fisik tubuh anak yang serupa hardware pada komputer sudahkah pada berkembang dengan proporsional? Bila setelah dicek hardware dan software anak Anda sudah dalam perkembangan yang sempurna. Kondisi itu sudah menjadi potensi besar untuk membentuk anak menjadi anak hebat di kemudian hari. Sisanya tinggal, bagaimana pola asuh orangtua. Bila orangtua bisa memolesnya sesuai dengan potensi yang terlihat saat masa tumbuh-berkembang, ia akan cemerlang di masa depan," ujar dr.Soedjatmiko Sp. (A), MSI seorang dokter spesialis anak dalam acara yang bertema Jumpa Pers Acara DANCOW 'Learn and Explore'; Pembekalan dan Pemberdayaan Orang Tua untuk Mempersiapkan Anak 'Life- Ready', di FX Senaya lantai F7, Jakarta Pusat, Selasa (2/7/2013).
Ditambahkannya, tak perlu pergi ke rumah sakit besar untuk bisa mendapatkan hasil pengecekan ini, cukup rutin pergi saat POSYANDU (Pos Pelayanan terpadu) melakukan acara timbangan bulanan.
Sementara untuk pola asuh dalam menangani anak, dr. Soedjatmiko menyarankan untuk berfokus pada dialog dan contoh bila Anda ingin melarang anak. Hal ini karenapada umur itu anak-anak sangat kritis dan juga kreatif, jadi belum tentu apa yang orangtua pikirkan sama dengan isi pikirannya. Kemudian, hindarilah banyak melarang anak tapi berikan banyak contoh yang baik. Pasalnya anak tak mengerti secara konkret maksud larangan yang dikatakan orangtua. Biasanya larangan itu malah semakin membuat anak Anda melakukan apa perintah yang Anda larang. (ind)
»
0 comments:
Post a Comment