IBU hamil penyandang diabetes berisiko terinfeksi MRSA (Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus) tiga kali lebih mungkin dibandingkan wanita hamil tanpa diabetes. Hal tersebut dikatakan oleh sebuah penelitian yang menyebutkan MRSA 3,4 kali lebih mungkin terjadi pada wanita dengan diabetes.
Lebih lanjut, MRSA adalah bakteri yang biasa ditemukan di kulit dan nasal orang sehat atau pasien. Bila ada luka, radang, luka operasi atau luka bekas kateter dapat menyebabkan infeksi. Sementara, infeksinya sendiri bisa ringan (nanah atau radang) atau berat (infeksi di darah atau sepsis, pneumonia, infeksi tulang atau sendi).
Penelitian ini sendiri dilakukan oleh Andrea M. Parriott dari Department of Epidemiology of University California, Los Angeles (UCLA) dan Onyenuchi dari Fielding School of Public Health untuk Center for Health Policy Research.
Sementara, penelitian yang ditampilkan dalam American Journal of Infection Control (AJIC) meneliti lebih dari 3,5 juta data penerimaan rumah sakit terkait dengan persalinan dari US Nationwide Inpatient Sample (NIS) antara tahun 2005 sampai 2008. Menurut peneliti, dari 3.531.821 data yang diterima, 5,3 % (185.514) perempuan mengalami diabetes selama kehamilan. Selain itu, 1 % (28.939) menderita diabetes sebelum hamil.
Penelitian ini menemukan bahwa diabetes sebelum hamil tampaknya menjadi faktor risiko yang menyebabkan infeksi MRSA invasif pada periode awal setelah lahir. Peneliti mengatakan, ada total 563 orang didiagnosis terinfeksi MRSA invasif selama rawat inap.
Namun, para peneliti tidak dapat mengetahui secara persis infeksi MRSA bisa terjadi pada sekira setengah kasus. Sementara, pada setengah kasus lainnya, sekira 30,9 % perempuan tertular infeksi melalui kulit, 6,4 % melalui saluran kemih, 5,2 % dari daerah sistem organ lain, 3 % dari infeksi luka, dan 2 % dari septikemia.
Selain itu, peneliti juga menambahkan, ibu dengan MRSA juga dapat menularkan infeksi kepada bayinya dan berpotensi menyebabkan penyakit parah serta kematian pada bayi baru lahir.
?Tampaknya wanita penyandang diabetes berada pada peningkatan risiko infeksi MRSA lebih tinggi dibandingkan wanita lain yang tidak memiliki diabetes. Namun, sepertinya kita harus menunggu penelitian lebiih lanjut mengenai persoalan ini. Selain itu, akan lebih bijaksana bila pihak rumah sakit waspada akan resiko MRSA di antara wanita penyadang diabetes saat hamil,? ujar Parriott, dikutip Medicalnewstoday.
Peneliti menyimpulkan, bahwa diabetes sebelum hamil merupakan penyebab langsung dari risiko infeksi MRSA pada wanita hamil yang dirawat di rumah sakit. Di luar itu, diabetes juga dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi, yaitu paling sering di kulit, jaringan lunak dan saluran kemih. (ind)
»
0 comments:
Post a Comment