KESEHATAN Nasional China dan Komisi Keluarga Berencana pada Minggu lalu mengonfirmasi laporan bahwa tiga orang telah terinfeksi dengan strain baru flu burung, yaitu H7N9. Penyelidikan lebih lanjut masih berlangsung untuk melihat apakah ada kemungkinan penularan virus dari orang ke orang.
Dua kematian yang disebabkan oleh virus flu burung di Shanghai berusia 87 dan 27 tahun. Mereka jatuh sakit pada akhir Februari lalu, serta tidak diketahui bagaimana kedua orang tersebut dan korban lainnya terinfeksi. Meskipun pemerintah setempat yakin virus tidak menular dari orang ke orang, namun penelitian terus dilakukan, demikian yang dilansir Foxnews.
Senin lalu, WHO mengatakan bahwa tiga kasus pertama tidak menunjukkan bukti manusia ke manusia, tetapi ada pertanyaan untuk menjawab tentang sumber infeksi dan cara penularannya.
China memiliki rekor untuk menutupi berita buruk yang terjadi di negaranya. Ini membuat berbagai kasus kesehatan tidak dapat dicegah dengan baik. Seperti pada 2003 di Beijing, pemerintah pada awalnya mencoba untuk menutupi epidemi Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang muncul di China dan menewaskan sekira sepersepuluh dari 8.000 orang yang terinfeksi di seluruh dunia.
Beberapa warga China telah mengeluh bahwa pihak berwenang mengambil terlalu lama waktu sebelum mengumumkan kematian suspect flu burung pada Minggu, meskipun WHO mengatakan pemerintah bertindak dengan benar.
Para ahli melihat tiga jenis flu burung - H5, H7 dan H9 dianggap dapat menjadi ancaman potensial bagi manusia. Karena tidak ada bukti infeksi dari manusia ke manusia, namun pihak berwenang harus waspada, tetapi tidak perlu memberlakukan langkah-langkah darurat.
(tty)
»
0 comments:
Post a Comment