Monday, February 25, 2013

Layani Pasien Miskin, Dinkes Depok Tambah Puskesmas 24 Jam

Layani Pasien Miskin, Dinkes Depok Tambah Puskesmas 24 JamTAHUN ini, DPRD Depok mengalokasikan anggaran Rp9 miliar untuk membangun gedung tambahan atau gedung C di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depok. Hal itu untuk melayani dan menampung lebih banyak pasien miskin di Depok.  
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Hardiono mengatakan, antara RSUD dan Dinas Kesehatan selama ini berbeda struktur, sebab RSUD merupakan lembaga teknis daerah eselon 3. RSUD Depok, kata Hardiono, juga merupakan tipe C, artinya minimal harus 100 tempat tidur.
 
"Di sana RS tipe c, minimal harus 100 tempat tidur. Sekarang baru 61. Mereka masih utang berarti, agar segera dibangun dan sudah lama diingatkan. Anggota dewannya dong keluarkan anggaran," tukasnya kepada Okezone, Selasa (26/02/2013).
 
Hardiono mengungkapkan bahwa RSUD harus memperpanjang perizinan ke Dinkes Depok. Jika masih belum memenuhi kapasitas tempat tidur hingga tahun ini, kata dia, pihaknya mengancam tidak akan memperpanjang izin.
 
"Perizinan ke Dinkes. Harus 100 kamar. RSUD harus perpanjang izin. RSUD harusnya, bahkan kelas 3 semua, agar masyarakat miskin banyak yang tertangani," ungkapnya.
 
Pihaknya mengklaim, selama ini membantu peran RSUD dengan mengoptimalkan Puskesmas rawat inap 24 jam atau Puskesmas dengan pelayanan obstetric neonatal emergensi dasar (PONED). Tahun ini, kata dia, penambahan Puskesmas PONED akan dilakukan di tiga titik di Depok, yakni Kelurahan Kedaung, Pancoranmas, dan Beji.
 
"Selama ini ditanggulangi dulu di Puskesmas PONED 24 jam. Sangat membantu, sejauh ini sudah jalan, malah pelayanan lebih bagus. Tahun ini, ada tambahan tiga titik di Kedaung, Pancoranmas, Beji," ungkapnya.
(tty)

»

0 comments:

Post a Comment