Moms, Memijat Bayi Rangsang Otak Kanan & Kirinya Lho

KATA siapa memijat bayi tak ada gunanya. Realitanya, kebiasaan itu bisa merangsang fungsi otak anak di mana menentukan kualitas anak di masa depan. Enggak percaya?

Ya, menurut dr. Sudjatmiko, Sp. A( K), Msi, dokter spesialis anak dan konsultan tumbuh kembang, pijatan pada bayi yang bertumpu mengajaknya bicara dan tetap menjaga kontak mata dengannya, hal itu bisa menstimulus sistem kemampuan anak. Momen yang bisa dimaksimalkan sendiri ialah saat memandikan anak dan setelahnya.

"Memijat bayi untuk merangsang fungsi otak kanan dan kirinya, caranya ialah habis mandi, misalnya dadanya dipijat dengan pola bentuk 'love'. Singkatnya, hal itu bisa sudah bisa dengan mudah dipelajari para ibu, dengan melihatnya di internet. Terpenting, saat mandi dan setelahnya anak diajak ngomong, dinyanyi-nyanyikan agar ikatan emosional dan fungsi kognitif anak tumbuh. Biar saat kita dimandiin dia muncul rasa,' eh, siapa ya lo?' Dan akhirnya lama kelamaan menyadari itu ibu yang melahirkan dia. "Oh dia ibu gue'," katanya katanya dalam acara yang bertema Press Conference: Melalui 3 Langkah Cerdas, SUN Dukung Program 1.000 Hari Pemenuhan Gizi untuk Negeri, di Gedung PKK melati jaya, Pasar minggu, Jakarta Selatan, Selasa (4/3/2014)

Selain itu, lanjut dia, kontak mata juga harus dijaga dengan bayi. Alasannya, untuk kian mendekatkan diri secara emosional antara ibu dan anak. Sebab sekalipun seorang ibu melahirkan seorang anak, ikatan tak akan begitu saja terbentuk tanpa ada rangsangan.

"Saat  memijat anggota tubuh tertentu anak. Anda sebagai orangtua harus mengajaknya berbicara sambil melihatnya.  Dan semua itu harus merangsang semua fungsi sistem kemampuan anak, dari kemampuan kognitif, audio, penglihatan, gerak kasar dan gerak halus. Kalau tidak seperti itu, stimulan tidak akan optimal ," terangnya.

Adapun tak hanya kegiatan stimulasi saja yang penting dilakukan anak. Akan tetapi, kebutuhan nutrisi yang cukup juga harus disediakan orangtua supaya perkembangan tumbuh kembannya benar-benar optimal, ucap dr. Sudjatmiko. (ind)

»

Posted in: