Wednesday, March 26, 2014

Pasien Merasa Lebih Nyaman Pakai Askes Ketimbang BPJS

Pasien Merasa Lebih Nyaman Pakai Askes Ketimbang BPJSPELAKSANAAN pelayanan kesehatan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) masih menemui kendala. Seperti yang dirasakan pengguna Askes yang kini beralih kepada BPJS, Yuswarni (68), warga  Jalan Camar 3  Depok I, Pancoran Mas, Depok.  
Dia sudah berobat ke RSUD sejak 2006. Namun, dia merasa pelayanan Askes jauh lebih nyaman.
 
"Saya itu pelanggan setia RSUD. Padahal, penggunaan Askes seperti dulu sudah nyaman. Tapi sekarang, pemberlakuan BPJS antrean makin panjang. Prosesnya empat kali ke meja pendaftaran, datang jam 06.00 WIB, dapat antrean nomor 140 dan baru bisa dilayani jam 10.00 WIB. Maklumlah, usia sudah tua. Kita minta agar lebih cepat dapat pelayanan," ucapnya di RSUD Depok, Rabu (26/3/2014).
 
Dia mengaku, tahun ini untuk pengurusan jaminan kesehatan lebih repot dan banyak kendalanya. Selain itu, dengan berlakunya BPJS rujukan dari Puskesmas hanya berlaku satu bulan. Padahal, sebelumnya masa berlaku sampai tiga bulan.
 
"Maklumlah, saya harus sebulan sekali rutin ke RSUD dan enggak boleh putus. Kalau harus mengurusnya tiap bulan, ya repot juga," tuturnya.
 
Yuswarni berharap dengan berlakunya BPJS pelayanan lebih baik. Dia menyadari, RSUD Depok terbatas dalam SDM.

"Kalau dulu Askes lebih diutamakan dalam pelayanan. Sebab, kita adalah pensiunan pegawai negeri yang dulu sudah bekerja untuk masyarakat.  Tapi, sekarang saat kita membutuhkan jaminan kesehatan direpotkan. Coba saja lihat antreannya di RSUD, kayak ular atau ada 10 jalur. Saya cuma minta, agar setelah kebijakan ini agar antreannya bisa dipersingkat," harapnya.
 
BPJS Center RSUD Depok Mega Febrianti mengaku, antrean panjang dikarenakan banyaknya pasien. Pasalnya, pengguna Jamkesmas, Jampersal, Jamkesda beralih ke BPJS. Dia menambahkan, pendaftaran dimulai pukul 09.00 -11.00  WIB.
 
"Memang terjadi semakin ramai. Kurang lebih tiap hari ada 200 pasien. Sedangkan bulan Januari pengajuan klaim sekitar 3.300 kasus. Kalau masalah antrean, tinggal bagaimana pengaturannya. Kan bisa dioptimalkan pengobatan di Puskesmas. Kalau masih banyak warga belum paham, ya sosialisasi sudah banyak dilakukan," paparnya.
(tty)

»

0 comments:

Post a Comment