Monday, March 24, 2014

Trik Ketahui Anda Alami Pembesaran Prostat

Trik Ketahui Anda Alami Pembesaran Prostat   PENYAKIT pembesaran prostat membutuhkan dokter untuk mendiagnosis seseorang mengalami pembesaran prostat. Karenanya saat seseorang merasa mengalami gejalanya, dia diharuskan melakukan pemeriksaan kepada dokter.  
Menurut Dr. Gideon Tampubolon, SpU, Ahli Bedah Saluran Kemih RS. Primere Bintaro, ada lima cara untuk mendiagnosis apakah pria mengalami pembesaran prostat atau tidak. Cara pertama ialah wawancara dengan melakukan sistem skoring, pemeriksaan laboratorium, uroflowmetri, dan colok dubur.
 
"Wawancara dengan sistem skoring International Prostate Symptom Score. Di dalamnya ada persentase untuk untuk memudahkan identifikasi pasien mengalami gejala pembesaran prostat, seperti 'Selama sebulan terakhir seberapa sering Anda merasa tidak lampias saat selesai berkemih.' Kemudian, ?Sudah berapa sering Anda harus kencing dalam waktu kurang dari dua jam setelah selesai berkemih dan selama sebulan terakhir seberapa sering Anda merasakan kencing putus-putus?. Nah, itu ada skoringnya di samping pertanyaan itu, nanti dokter memutuskan diagnosis lewat hasil itu," katanya saat ditemui Okezone di Gedung Annex RS. Primere Bintaro, Tangerang, baru-baru ini.
 
Ditambahkannya, biasanya dokter akan memeriksakan tes pancaran kencing si pasien atau dalam bahasa kedokteran disebut uroflowmetri. Bila pancaran urinnya pendek dan tersendat-sendat, hal itu merupakan wujud dari pembesaran prostat. Selain itu, USG juga suka dilakukan dokter. Tujuannya untuk mengetahui apakah betul prostat pasien membesar atau tidak.
 
Dan colok dubur adalah cara sederhana dokter memeriksakan apakah prostat pasien mengalami pembesaran atau tidak. Tentu bila pasien mau dilakukan cara itu, ucap Dr. Gideon.
 
"Colok dubur, seperti namanya, dokter akan memasukan jarinya ke dalam dubur pasien, untuk memeriksa apakah prostar membesar atu tidak. Hal ini jangan dianggap porno, karena prostat memang berdekatan dengan dubur, jadi ini memang ada alasan medisnya," tandas Dr. Gideon.
(tty)

»

0 comments:

Post a Comment