Wednesday, March 26, 2014

Minimalkan Dampak Radiasi Bedah Jantung dengan AlluraClarity

Minimalkan Dampak Radiasi Bedah Jantung dengan AlluraClarityPENYEBARAN teknologi pencitraan di Indonesia yang masih rendah menyebabkan orang dengan penyakit jantung, terutama lebih memilih ke luar negeri untuk memeroleh layanan kesehatan yang lebih maju. Namun, Royal Philips hari ini menjawab tantangan tersebut melalui inovasi teknologi pencitraan medis, yaitu AlluraClarity.  
Namun, menurut dokter spesialis jantung RS Jantung Binawaluya, Dr. Beny Hartono, SpJP, FIHA, sistem pencitraan AlluraClarity yang terbaru merupakan solusi untuk rumah sakit di Indonesia. AlluraClarity dengan teknologi ClarityIQ mampu mengurangi radiasi hingga 73 persen selama prosedur intervensi radiologi berlangsung.
 
"Dengan AlluraClarity dosis x-ray lebih minimal, tetapi kualitas pencitraan tinggi melalui pengambilan gambar secara real-time, serta pemrosesan gambar ClarityIQ yang kuat," jelasnya pada media briefing bertema ?First AlluraClarity Intervention Suite in Indonesia? di Binawaluya Heart Hospital, Jakarta Timur, Rabu (26/3/2014).
 
Sementara, dokter spesialis jantung RS Binawaluya lainnya, DR.Dr. M. Munawar, SpJP (K), FIHA, FESC, FACC sekaligus Ketua Perhimpunan Intervensi Kardiologi Indonesia (PIKI) mengatakan bahwa para dokter bergantung pada keakuratan dan kecepatan pencitraan dalam tindakan bedah minimal invasif.
 
"Dengan teknologi ini, tingkat radiasi x-ray jauh lebih rendah. Hal ini tidak dimungkinkan dengan sistem pencitraan yang sudah ada. Dosis radiasi yang lebih kecil membuat keamanan pasien meningkat karena lebih sedikit komplikasi dari paparan radiasi," jelasnya.
(tty)

»

0 comments:

Post a Comment