KUNCI dari penerapan metode INA-CBG's adalah efisiensi agar klaim rumah sakit tidak melebihi tarif yang ditetapkan. Lantas, komponen apa yang paling diefisienkan agar harga tindakan medis tidak terlalu bervariasi?
Menurut Direktur RS Annisa Tanggerang, dr. Ediansyah, MARS mengingat sekira 35 sampai 40 persen total biaya terserap untuk obat, maka hal itu yang diefisienkan.
"Bukan jumlahnya yang dihemat, tapi mengubah dari obat paten menjadi obat generik," ujarnya pada diskusi media bertema "Testimoni Faskes tehadap Pentarifan INA CBG's" di Kantor BPJS Pusat, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (20/3/2014).
"Kalau obat paten yang bisa 180.000 ribu diganti generik dengan evikasi yang sama, misalnya 7.000 kali 6 pil, maka penghematannya di sini," tambahnya.
Jadi, menurutnya jika mengunakan generik maka harga obat itu akan jauh lebih murah. Misalnya, obat amocixilin itu harganya murah, tetapi kualitasnya sama dengan generik yang sama.
"Begitu bisa menggunakan obat generik yang harganya sangat rendah tetapi kualitas sama, maka akan sangat hemat," tuturnya.
(tty)
»
0 comments:
Post a Comment