RENDAHNYA tarif INA-CBG's merupakan kekhawatiran dari kebanyakan rumah sakit dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional. Namun, dampak yang mungkin dialami karena rendahnya tarif INA-CBG's sebenarnya bisa dikurangi bila sudah terlebih dahulu melakukan persiapan sebelum JKN bergulir.
Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Direktur RS Annisa Tangerang, dr. Ediansyah, MARS. Dia mengatakan bahwa sebelum JKN resmi dilaksanakan, jauh-jauh hari Rumah Sakit Annisa sudah melakukan persiapan, salah satunya memelajari konsep casemix dan simulasi.
"Pada Maret 2013, RS mengirim tim utk mengikuti pelatihan casemix selama 20 hari, sebanyak 10 modul dengan materi konsep casemix," jelasnya pada diskusi media bertema "Testimoni Faskes tehadap Pentarifan INA CBG's" di Kantor BPJS Pusat, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (20/3/2014).
Lebih lanjut, dr Ediansyah mengatakan bahwa terdapat perbedaan antara fee for service dengan INA CBG's. Dengan konsep INA CBG's, tarif merupakan hal yang tetap tidak seperti fee for service. Oleh karena itu, pada INA'CBG's efisiensi sangat penting agar tidak lebih dari tarif.
Kemudian pada tahun yang sama, RS Annisa juga melakukan simulasi dengan mengambil pasien Jamsostek dari Januari sampai Mei 2013, yaitu 1.208 pasien. Hasil simulasinya, menurut dr. Ediansyah, ternyata ada kenaikan 10,55 persen dalam hal pendapatan setelah menggunakan INA-CBG's.
"Ternyata, tarifnya lebih baik dibandingkan tarif Jamsostek. Inilah yang membawa aura positif dari Rumah Sakit Annisa karena ini memberikan hal yang baik bagi kami," tuturnya.
(tty)
»
0 comments:
Post a Comment