Bidan Diminta Gabung JKN

TAHUN ini, Indonesia mulai menerapkan sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang menargetkan seluruh masyarakat menjadi peserta pada 2019. Begitu pula dengan fasilitas-faslitas kesehatan diharapkan bergabung dan berpartisipasi dengan program JKN.

Fasilitas kesehatan pemerintah tentunya otomatis sudah bergabung dengan JKN. Namun, beberapa layanan praktik mandiri masih belum bergabung dengan program JKN, termasuk layanan bidan praktik mandiri. Lalu, bagaimana tanggapan Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Dr Emi Nurjasmi, M.Kes mengenai hal tersebut?

"Saya rasa dengan telah diterapkannya sistem JKN secara nasional, terlebih nanti di 2019, bila ada bidan praktik mandiri yang tidak mau bergabung kan akan kesulitan," jelasnya di Gedung Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (30/9/2014).

Menurut Emi Nurjasmi, bila semua orang sudah menjadi peserta JKN, tentunya mereka akan memilih fasilitas-fasilitas kesehatan yang telah bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Karenanya, semua bidan anggota IBI, terutama praktik mandiri untuk bergabung dengan program JKN.

"Jadi, mau tidak mau kami sudah mengimbau anggota-anggota kami ikut bergabung dan berpartisipasi dalam pelaksanaan JKN," tuturnya.

Lebih lanjut, Emi menjelaskan bahwa JKN merupakan program nasional yang harus diikuti oleh semua masyarakat di Indonesia. Karenanya, mereka mempunyai hak memeroleh jaminan kesehatan di fasilitas kesehatan.

"Jika semua semua masyarakat sudah tahu akan haknya di jaminan kesehatan, otomatis bidan yang tidak berpartisipasi dalam JKN nantinya ditinggalkan," tutupnya. (fik)

»

Posted in: