SELAMA ini, masih ada masyarakat yang percaya bahwa menjemur bayi baru lahir dapat mencegah atau mengurangi kuning pada bayi. Padahal menjemur bayi di bawah matahari saja seringkali tidak efektif.
?Terapi sinar pada kuning pada bayi memerlukan panjang gelombang dan spectral irradiance khusus, sedangkan sinar matahari tidak dapat mememenuhi kebutuhan tersebut,? kata dokter spesialis anak, dr. Stanislaus Djokomuljanto melalui surat elektronik kepada Okezone, Kamis (25/9/2014).
Penyakit kuning, yang memiliki nama ilmiah hiperbilirubinemia, adalah kelainan yang sering terjadi pada bayi baru lahir. Penyakit yang hampir selalu dialami 50-70 persen bayi baru lahir ini, dapat ditandai dengan adanya peningkatan kadar bilirubin yang mencapai lebih dari 10 mg/dL.
Secara fisik, penyakit ini dapat dilihat dari adanya perubahan warna kulit dan konjungtiva (selaput mata) yang kekuningan. Hiperbilirubinemia pada bayi normal biasanya muncul setelah tiga hari lahir. Untuk kondisi yang lebih parah, penyakit kuning bisa muncul pada 24 jam pertama usia kelahiran.
?Untuk mengurangi kuning pada bayi yang baru lahir, sebaiknya bayi diberi ASI eksklusif karena akan meningkatkan pembuangan bilirubin lewat BAB. Menjemur bayi di bawah sinar matahari sampai saat ini tidak efektif berdasarkan evidence based medicine,? jelas dokter anak dari Rumah Sakit Siloam Tanggerang ini.
Penyakit kuning pada bayi biasanya disertai dengan tanda lain. Mulai dari muntah, letargi, penurunan berat badan, kejang, berhenti napas, dan tidak stabilnya suhu tubuh. Untuk mengatasi ini, bayi harus segera ditangani dokter dan membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit. (fik)
»
0 comments:
Post a Comment