Berat Badan Normal Tidak Jamin Bebas Diabetes

PENELITIAN terbaru menemukan bahwa satu dari sepuluh pengidap diabetes tipe dua memiliki berat badan normal. Kondisi ini menunjukkan bahwa faktor risiko penyakit diabetes jauh lebih kompleks daripada yang sering diasumsikan.

National Diabetes Audit di Inggris menemukan bahwa sejumlah 0,4 persen penderita diabetes memiliki berat badan normal, bahkan bisa disebut kurus. Charity Diabetes UK, yang menganalisis data tersebut, mengatakan bahwa berat badan bukan satu-satunya faktor risiko.

Orang tua lebih berisiko mengidap diabetes tipe 2, sama seperti mereka yang memiliki riwayat penyakit dari keluarga. Mereka yang berkulit hitam, orang dengan latar belakang Asia Selatan atau Cina juga berisiko lebih tinggi.

Para ilmuwan mencurigai adanya lemak internal tubuh tertentu yang dimiliki orang yang kurus sebagai penyebabnya. Penelitian pada bulan Juli lalu oleh London Metropolitan University menemukan bahwa 15 persen anak-anak yang memiliki berat badan sehat memiliki lemak internal tubuh yang tinggi. Meskipun sebagian besar tersembunyi, lemak ini menghasilkan hormon dan zat lain yang mempengaruhi kadar kolesterol, tekanan darah, gula darah yang meningkatkan sejumlah risiko masalah kesehatan seperti diabetes.
 
Diabetes tipe 2, yang menyumbang 90 persen pada keseluruhan kasus diabetes, disebabkan karena adanya resisten terhadap insulin (hormon yang memecah gula dalam darah). Sepuluh persen sisanya adalah pengidap diabetes tipe 1, yang diakibatkan produksi insulin yang menurun dan ini tidak berhubungan dengan masalah berat badan.
 
Di Inggris saja, 3,2 juta orang dewasa diperkirakan mengidap diabetes tipe 2, termasuk 850.000 yang belum didiagnosis. Penelitian oleh Diabetes UK mempelajari data lebih dari 200.000 penderita dan menemukan bahwa hampir sembilan dari sepuluh penderita tipe 2 memiliki indeks massa tubuh lebih dari 25, yang digolongkan sebagai kelebihan berat badan. Sementara itu, 11,3 persennya memiliki berat badan normal.
 
"Kita perlu memastikan bahwa orang-orang yang teridentifikasi dengan risiko tinggi ini diberi dukungan untuk membuat perubahan pada gaya hidup yang dapat membantu mereka mencegah diabetes," kata Barbara Young, dari Diabetes UK, seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (24/9/2014).
(fik)

»

Posted in: