DOKTER mata menjadi salah satu spesialis paling dicari akhir-akhir ini. Penyakit katarak yang masih terbilang cukup tinggi di Indonesia mencapai 52 persen, menjadi salah satu penyebab sangat dibutuhkannya dokter mata di penjuru Indonesia.
Sayangnya, penyebaran dokter di Indonesia masih jauh dari kata pemerataan. Tidak adanya fasilitas yang dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan menjadi kendala bagi para dokter yang bertugas di daerah.
?Bukan alasan para dokter mata tidak ingin pergi ke daerah, hanya saja dokter spesialis mata membutuhkan peralatan dan tempat pemeriksaan yang baik. Dan alat untuk memeriksakan mata yang dibutuhkan, masih kurang memadai, inilah yang menyebabkan banyak dokter lebih suka tinggal atau praktik di kota-kota besar,? jelas Prof Dr Nila F Moeloek, dr.SpM(K), Utusan Khusus Presiden untuk MDGs sekaligus Ketua Persatuan Dokter Ahli Mata Indonesia (Perdami), saat ditemui Okezone dalam wawancara eksklusif di kantor MDGs, Jalan Teuku Umar No. 10, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2013).
Agar dapat membantu masyarakat, khususnya yang berada di daerah serta meningkatkan kesehatan mata secara merata, para dokter dan ahli mata berkumpul dan mencari donatur untuk menyelenggarakan pengobatan bagi masyarakat yang berada di pelosok.
?Saat melakukan bhakti sosial, kami membutuhkan tempat, misalnya rumah sakit di kelurahan atau kecamatan yang tentunya steril dan para ahli terlatih untuk melakukan pemeriksaan. Kami biasanya melakukan one day care, di mana pasien datang ke tempat bhakti sosial, kemudian dilakukan pemeriksaan atau pengobatan. Jadi, pasien bisa langsung pulang, tidak perlu rawat inap,? tutup Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini. (ind)
(tty)
»
0 comments:
Post a Comment