SIAPA bilang wanita tidak mudah terserang penyakit? Buktinya, masalah gangguan tidur diketahui banyak menimpa wanita dibandingkan pria.
"Angka kejadian Obstructive Sleep Apnea (OSA) derajat sedang hingga berat yang tidak terdiagnosa mencapai 82 persen pada pria dan 93 persen pada wanita," jelas Dr. Rimawati Tedjakusuma, SpS, RPSGT dari Indonesia Sleep Society saat ditemui di acara yang dihelat Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Jakarta Barat, Rabu (27/3/2013).
Menurutnya, penderita gangguan tidur memang sudah umum terjadi dan menyerang dua sampai empat persen dari jumlah populasi orang dewasa di dunia. Namun sayangnya, kenyataan ini sering tidak terdiagnosa.
?Hasil pengalaman koresponden penelitian menunjukkan bahwa mereka hanya mendapat keluhan sulit tertidur dan suka terbangun di tengah malam. Namun, tanpa mengetahui dampaknya sedikit pun bahwa itu berisiko penyakit kardiovaskular,? jelas Rimawati yang telah melakukan penelitian mengenai preferensi dan faktor risiko OSA di Jakarta.
Menurutnya, seorang yang sulit tertidur juga bisa kena diabetes dan hipertensi. Pasalnya, mereka memiliki gangguan tidur dengan mengeluh kekurangan oksigen hingga akhirnya membutuhkan karbohidrat yang masuk.
Di tempat yang sama, Bambang Budi Siswanto, MD, PhD, FIHA, FAPSC, FAsCC dari Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Jakarta menambahkan bahwa gangguan ini bisa berdampak parah jika tidak ditangani dengan baik.
?Gangguan ini memicu penyakit kronis, bisa menyerang siapa saja, dan dikategorikan mematikan,? tutupnya.
(tty)
»
0 comments:
Post a Comment