PROGRAM bayi tabung memang menjadi salah satu metode medis yang bisa membantu pasangan yang kesulitan memiliki anak. Namun, keterbatasan jumlah klinik infertilitas dan bayi tabung menjadi kendala bagi banyak pasangan yang ingin memiliki anak.
Meskipun saat ini program bayi tabung sudah cukup umum, namun masih banyak pasangan yang belum bisa mendapatkan kesempatan untuk bisa melakukan program ini. Jumlah klinik yang terbatas menjadi salah satu kendala yang cukup menghambat.
Saat ini ada sekira 26 klinik infertilitas dan bayi tabung di Indonesia. Namun sayangnya, sebanyak 26 klinik tersebut hanya ada di 11 kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Surabaya, Medan, Badung, Yogyakarta, Solo, Semarang, Denpasar, Depok, Padang, dan Malang.
?Faktor ini cukup menghambat pasangan yang berada di luar kota dan ingin melakukan program bayi tabung,? ungkap Dr. Budi Wiweko SpOG (K), Sekjen PERFITRI (Perkumpulan Fertilitasi in Vitro Indonesia), dalam sebuah acara bertema PERFITRI dan Merck Konsisten Lanjutkan Edukasi Infertilitas dan Bayi Tabung, Hotel Menara Peninsula, Jakarta, Selasa (26/3/2013).
Jumlah klinik yang terbatas ini tentu tidak sebanding dengan jumlah pasangan infertil yang ingin melakukan program bayi tabung.
?Ada sekira empat juta pasangan yang mengalami infertilitas dan kesulitan untuk mendapatkan anak. Kekurangan klinik yang membantu pasangan untuk melakukan program bayi tabung ini menyebabkan banyak pasangan yang lebih memilih berobat untuk keluar negeri. Padahal, biaya yang dikeluarkan jauh lebih besar ketimbang berobat di negeri sendiri,? jelas Dr. Budi.
(tty)
»
0 comments:
Post a Comment