Wednesday, February 12, 2014

Tiga Tanda Anda Sudah Keracunan Merkuri

Tiga Tanda Anda Sudah Keracunan Merkuri   MERKURI merupakan logam berat yang biasa berada di dalam makanan, air dan udara yang kita hirup. Sebisa mungkin seseorang harus menghindari merkuri masuk kedalam tubuh karena, bisa memicu keracunan cepat atau lambat.  
Akan tetapi, biasanya kita tak bisa mengontrol dan akhirnya mengonsumsi makanan yang mengandung merkuri, dan air yang kita minum dan udara yang kita hirup. Berikut adalah beberapa tanda-tanda umum dari seseorang yang sudah keracunan merkuri, seperti dilansir Naturalnews.
 
Gangguan pencernaan
 
Banyak alasan memang saat seseorang mengalami gangguan pencernaan. Tapi salah satu faktor umum yang bisa dipertimbangkan ialah keracunan merkuri.
 
Hal itu dimulai dari mengunyah makanan yang mengandung enzim saliva. Hal itu karena kandungan itu secara bersamaan merangsang pelepasan merkuri ke dalam tubuh. Merkuri itu pun akhirnya bercampur dengan makanan dan bergerak ke saluran pencernaan.
 
Dalam perut, merkuri akan bergabung dengan asam klorida dan menghasilkan klorida merkuri, yang dapat merusak lapisan perut dan membuat bisul. Tak hanya itu, saat bertemu dengan "bakteri baik" di usus kita. Hal itu akan membuat bakteri itu hancur di dalamnya, yang pada akhirnya menciptakan gangguan pencernaan.  
Gangguan otak
 
Merkuri adalah lipofilik, yang berarti bergerak leluasa dalam jaringan lemak. Seperti yang diketahui sebagian besar otak terdiri dari lemak. Oleh karenanya, menjadi masuk akal bahwa saat seseorang keracunan merkuri akan juga memengaruhi fungsi otaknya. Efek buruk dari keracunan merkuri tak hanya orang dewasa saja, namun juga anak-anak.
 
Otot dan nyeri sendi  
Karena merkuri memiliki keleluasaan untuk bergerak dalam jaringan lemak, dan akan cenderung menumpuk sepanjang waktu, hal itu akan memengaruhi otot-otot tubuh. Umumnya, keracunan dari merkuri ialah nyeri sendi, kekakuan dan pembengkakan otot.  
Tanda-tanda keracunan merkuri dalam sistem muskuloskeletal terdiri otot lembut, otot cepat lelah, sendi jadi kaku, otot-otot jadi kram, dan kelemahan otot. Hal itu sendiri sering dicap sebagai arthritis, fibromyalgia dan multiple sclerosis.(ren)
 
 
(tty)

»

0 comments:

Post a Comment