Wednesday, February 26, 2014

Upaya Cegah Peredaran Obat & Kosmetik Palsu

Upaya Cegah Peredaran Obat & Kosmetik PalsuTINGKAT peredaran obat dan kosmetik palsu yang berisiko terhadap masyarakat Indonesia masih tinggi. Dibutuhkan semua pihak agar peredaran obat dan kosmetik palsu itu bisa ditekan.  
Obat palsu mengakibatkan pasien tak kunjung sembuh dan resisten terhadap pengobatan, sehingga kondisi seseorang makin buruk. Dalam kondisi ekstrem, obat palsu bahkan bisa menimbulkan kematian. Terlebih, kandungan bahan yang tak bisa dipertanggungjawabkan dampak negatif pada penggunakan bila dipakai dalam jangka waktu lama.
 
Saat ini, obat palsu dan kosmetik palsu masih diperjualbelikan di kios-kios di berbagai sentra perdagangan, baik tradisional maupun modern di berbagai wilayah Indonesia. Melihat kondisi itu, Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP) kembali menggelar sosialisasi mengenai dampak yang disebabkan oleh penggunaan produk palsu.
 
Akan tetapi,  tak hanya sekedar diskusi saja,  tapi juga dengan meluncurkan Kompetisi Pembuatan Iklan Layanan Masyarakat tentang bahaya obat palsu dan kosmetik palsu.
 
"Latar belakang kami membuat kompetisi iklan bahayanya obat palsu dan kosmetik palsu, pemerintah sudah berupaya keras untuk menekan obat dan kosmetik palsu. BPOM selaku pihak dari pemerintah, sudah memberikan edukasi mengenai waspada makanan ilegal, tapi pemerintah tidak bisa bergerak sendiri. Bila kami melakukan edukasi tanpa melibatkan masyarakat, tentu akan banyak kekurangan. MIAP pun kecil sebagai perwakilan dari bagian masyarakat. Maka dari kompetisi ini kami adakan," kata Widyaretna Buenastuti, Ketua MIAP dalam acara diskusi dan peluncuran kompetisi iklan layanan masyarakat tentang bahaya obat dan kosmetik palsu bagi Indonesia di @america, Pacific Place, Jalan Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Pusat, Rabu, (26/2/2014).
 
Dalam kesempatan yang sama, Roy A Sparringa, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI mendukung edukasi melalui kompetisi iklan mengenai bahayanya obat dan kosmetik palsu ini. Hal itu karena kesatuan visi yang dianut BPOM dan MIAP sama, yakni menekan peredaran obat palsu. Dia mengharapkan, semoga dengan adanya kompetisi ini kesadaran masyarakat semakin meningkat dan kebiasaan membeli obat dan kosmetik palsu kian berkurang di masa depan.
 
"Agenda utama kami itu pemberantasan obat makanan ilegal atau palsu. Saya mendengar program MIAP memiliki kesamaan, inline dengan program BPOM. Oleh karena itu,  saya menyambut gembira dalam acara edukasi melalui kompetisi iklan ini. Kegiatan ini sangat positif karena masyarakat banyak belum mengetahui bahaya mengonsumsi obat dan kosmetik palsu. Yang mereka ingin terpenting obat murah dan tidak memikirkan risikonya," katanya.
 
Dituturkannya, sejauh ini BPOM sudah bekerja sama dengan Polri untuk membantu mengatasi peredaran obat dan kosmetik palsu. Dan pihak Polri menyambut baik hal itu. Semoga ke depan peredaran obat dan kosmetik ilegal bisa ditekan dan masyarakat semakin pintar hingga tak membeli obat dan kosmetik yang asal.
 
"Saya sudah bertemu Bapak Kapolri untuk membantu mengatasi obat palsu. Beliau mendukung sekali, di mana Polri komit bekerjasama sehingga semua pihak yang berupaya menekan peredaran obat dan kosmetik palsu menjadi lebih erat lagi. Dan ini artinya apa? Ini sinyal yang positif. Suplay diputus atau direduksi oleh Polri dan demand-nya bagaimana mengedukasi masyarakat. Semoga dengan acara ini masyarakat tidak membeli obat dan kosmetik yang palsu," tutupnya.
(tty)

»

1 comments:

ION-QQ POKER
kami dari agen poker terpercaya tahun ini
Hanya dengan deposit dan withdraw 20.000 anda sudah dapat berrmain .. di sini kami menyediakan 4 permainan : bandar poker , play bandarQ , play domino99 dan play poker .. tunggu apalagi gan ayo segera daftar kan diri anda dan menangkan ratusan juta rupiah | PIN BB : 58ab14f5

Post a Comment