Thursday, March 7, 2013

Penuntasan Balita Gizi Buruk Juga Prioritas Dinkes Depok

Penuntasan Balita Gizi Buruk Juga Prioritas Dinkes DepokANGKA balita gizi buruk di Depok hanya tersisa 52 balita. Jumlah itu jauh menurun drastis dari tahun 2006, di mana jumlah balita gizi buruk masih sebanyak 945 dan 2007 sebanyak 959 balita.  
Dinas Kesehatan Kota Depok bahkan berani menargetkan angka balita gizi buruk nol persen pada 2014.


"Sejak tahun 2010 hingga 2012, target yang ditetapkan telah kami lalui. Bahkan, capaiannya luar biasa. Karena itu, kami optimistis tahun 2014, balita gizi buruk akan nol," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Drg Hardiono ditemui Okezone di ruang kerjanya, Depok, Jawa Barat, Kamis, 7 Maret 2013.
 
Dia menjelaskan, menurunnya angka balita gizi buruk secara drastis itu berkat kerja keras Dinas Kesehatan, Puskesmas, 900 Posyandu, 25 Pos Gizi dari 32 Puskesmas, dan Panti Pemulihan Gizi di Puskesmas Sukmajaya dan Cimanggis. Selain itu juga setiap kader RW Siaga dan Pos Gizi  memberikan pendampingan kepada orangtua yang anaknya terkena gizi buruk hingga anaknya tidak mengalami gizi buruk.
 
?Di pos gizi umumnya balita yang kekurangan gizi hanya dalam 12 hari berat badannya naik 400 gram. Rata-rata dari 10 balita gizi buruk, enam balita mengalami penaikan berat badan. Selain di Posyandu, pendeteksian gizi buruk juga dilakukan secara door to door oleh kader,? ungkapnya.


Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Depok, Dewi Damayanti  Dewi menyatakan bahwa faktor umum atau 50 persen terdapatnya balita gizi buruk akibat tidak terjadinya harmonisasi di keluarga. Dampaknya membuat balita tidak diperhatikan asupan gizinya. Kemudian juga kurangnya kasih sayang membuat anak sulit makan.
 
"Perhatian dan kasih sayang yang kurang dari orangtua membuat anak sulit makan. Bisa juga karena masalah dengan suami yang cerai atau tidak pulang, istri jadi banyak pikiran dan anak pun jadi tak terperhatikan. Faktor kedua, yakni ekonomi, selanjutnya pola asuh yang salah dan kurangya pengetahuan orangtua soal gizi," tutupnya.
(tty)

»

0 comments:

Post a Comment