Monday, March 4, 2013

Minim Dana, Penderita Katarak Banyak yang Tak Tertangani

Minim Dana, Penderita Katarak Banyak yang Tak Tertangani   ANGKA katarak yang terbilang masih cukup tinggi, yaitu sekira 52 persen di Indonesia, membuat para dokter mata bergerak membantu pasien yang membutuhkan bantuan medis. Namun kenyataannya, dana yang minim untuk melakukan pengobatan menjadi masalah utama.

Salah satu langkah yang diambil oleh Persatuan Persatuan Dokter Ahli Mata Indonesia (Perdami) adalah melakukan sebuah kegiatan penggalangan dana untuk mengobati katarak.

?Langkah ini kami lakukan untuk membantu masyarakat yang kekurangan dan membutuhkan bantuan untuk mengobati katarak. Kita tahu, katarak banyak menyerang mereka yang berusia lanjut. Dan angka kelangsungan hidup saat ini terbilang meningkat, sehingga orang berusia lanjut lebih berisiko terkena penyakit katarak,? ungkap Utusan Khusus Presiden untuk MDGs sekaligus Ketua Persatuan Dokter Ahli Mata Indonesia (Perdami) Prof Dr Nila F Moeloek saat wawancara khusus dengan Okezone di Kantor MDGs, Jalan Teuku Umar No. 10, Menteng, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Para dokter mata ini secara rutin melakukan penggalangan dan mencari donatur untuk membantu membiayai perawatan masyarakat kurang mampu.

?Jika ada donatur, kemudian alat dan tempat juga tersedia, maka kami bergerak ke seluruh daerah di Tanah Air,? ungkap Dr Nila.

Perempuan ramah ini juga menambahkan, saat ini banyak kasus katarak yang tidak bisa ditangani akibat ketiadaan dana. ?Kadang ada orang yang tinggal di kota, punya akses untuk pergi ke rumah sakit, namun tidak memiliki dana untuk melakukan pengobatan. Juga masyarakat yang tidak memiliki akses untuk pergi ke tempat pengobatan dan tidak memiliki biaya. Merekalah yang coba kami bantu bersama dengan para donatur,? jelasnya. (ind)
 
 

 
(tty)

»

0 comments:

Post a Comment