Saturday, March 23, 2013

Hindari Jantung Koroner, Waspadai Penyebabnya Berikut

Hindari Jantung Koroner, Waspadai Penyebabnya BerikutSERANGAN jantung memang datang tiba-tiba. Untuk itu, Anda perlu  mewaspadainya mengingat serangan tersebut bisa terjadi setiap waktu.

Serangan jantung memang tidak terjadi begitu saja. Ada proses panjang yang akhirnya mencetuskan serangan jantung terjadi. Mengetahui faktor-faktor risiko dari penyakit jantung koroner menjadi langkah preventif yang perlu Anda ketahui.

Hal ini seperti dituturkan Dr.dr. H. Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH,MMB,FINASIM,FACP dalam rilisnya. ?Beberapa faktor  risiko dari penyakit jantung koroner antara lain umur diatas 40 tahun, obesitas, merokok, hipertensi, hiperkolesterol, hipertrigliserida, DM, riwayat  keluarga dengan sakit jantung, kurang olah raga rutin dan stres,?paparnya.

Cegah sejak dini

Melakukan proteksi awal merupakan hal yang perlu ditempuh. Selain menghindarkan diri dari serangan penyakit jantung, kesehatan tubuh pun lebih terjaga.

Jika ingin melakukan upaya preventif, cara terbaik untuk mencegah penyakit jantung ialah dengan mengurangi faktor risiko yaitu kontrol berat badan, kontrol TD, kontrol kadar gula darah jika menderita DM, kontrol kadar kolesterol, mengurangi makanan berlemak, banyak makan buah dan sayur, setop merokok dan alkohol serta olahraga teratur.

?Selain itu, sebisa mungkin menghindari stres dan selalu belajar untuk mengendalikan diri. Bagi pria di atas usia 40 tahun, sudah menjadi keharusan melakukan check up rutin,?tambahnya.

Pemeriksaan treadmill, merupakan salah satu skrining yang bisa mengidentifikasi adanya permasalahan pada jantung kita. Pada waktu pemeriksaan treadmill,kita akan melakukan aktivitas jalan dan secara bertahap berlari dimana aktifitas jantung akan direkam dengan EKG dan tentu dipantau TD,N dan keluhan lain yang muncul selama kegiatan treadmill tersebut.

Melalui pemeriksaan ini  adanya kelainan jantung dapat diidentifikasi lebih awal. Apalagi, bagi mereka yang mempunyai faktor risiko seperti seperti yang saya sebutkan di atas. Pencegahan lebih baik dari pada mengobati, kita tentu berharap bahwa kita selalu dalam keadaan sehat dalam menjalani sisa hidup yang ada. (tty)

»

0 comments:

Post a Comment