SI kecil menghabiskan waktu berdua saja dengan Ayah? Selain menambah kedekatan, juga bisa membuatnya percaya diri, loh!
?Anak belajar banyak hal dari kedua orangtuanya. Baik itu secara komunikatif dan juga melalui role model dalam bertingkah laku dan mengatasi berbagai hal,? buka Aliva Abdullah, M.Psi.
Untuk itu, hubungan yang baik bukan hanya dibutuhkan antara anak dengan sang Ibu, tapi juga dengan Ayahnya, seperti dilansir Mom & Kiddie.
Waktu Sempit?
Pembagian peran tradisional masih banyak diterapkan di masyarakat, dimana Ibu
bertugas mengasuh anak sementara Ayah bekerja. Anak jadi lebih sering menghabiskan waktu bersama Ibu dibandingkan Ayah.
Dengan pandangan seperti ini, terkesan Ayah sibuk di luar rumah mencari nafkah, dan ketika pulang ke rumah, waktu Ayah banyak dihabiskan untuk beristirahat karena sudah lelah.
Kendala utama yang sering menjadi masalah adalah soal waktu, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta. Dengan jam kerja mulai pukul 09.00 ? 17.00 atau 18.00 bahkan sampai malam, relatif Ayah hanya bisa bertemu atau punya waktu dengan anak di akhir minggu. Mirisnya, terkadang saat weekend pun harus terpotong dengan jadwal pribadi sang Ayah, seperti jadwal ke bengkel, tugas ke luar kota, bertemu teman, dan sebagainya.
Bagi kebanyakan Ayah, jika kesibukan bekerja membuat Ayah tidak punya waktu untuk anak adalah suatu hal yang wajar dan tidak apa-apa. Menurut mereka, sudah ada Ibu yang memang bertugas mengasuh anak. Dan kebiasaan ini biasanya akan terus menguat karena Ibu pun sudah dapat mengatasi segala kebutuhan anak, termasuk mengajak main anak, sehingga Ayah juga seperti tidak tahu harus berbuat apa saat bersama si kecil. Sehingga waktu di rumah pun lebih banyak dihabiskan untuk beristirahat, menonton TV, mengutak-atik Ipad atau malah kadang main game sendirian.
Pentingnya Kedekatan Ayah - Anak
Terlalu sibuk dengan pekerjaan secara tidak disadari dapat mengurangi quality time bersama sang buah hati. Padahal beraktivitas bersama si kecil mampu mempererat hubungan antar keluarga dan membuat Anda menjadi sosok Ayah yang baik di mata anak-anak.
Salah satu penelitian di Pennsylvania University (CHILD DEVELOPMENT volume 83, Issue 6, hal. 2089-2103, November/Desember 2011) menyebutkan bahwa anak yang menghabiskan lebih banyak waktu bersama Ayah secara individual memiliki kepercayaan diri yang lebih baik, sedangkan anak-anak yang menghabiskan lebih banyak waktu bersama Ayah dalam kelompok memiliki social skills yang lebih baik.
Sediakan Kapan Saja
Jadi kapan sebaiknya Ayah menghabiskan waktu dengan si kecil? Kapanpun setiap ada waktu dan kesempatan! Masa anak-anak sangat terbatas, dari tahun ke tahun perkembangannya juga cepat. Apa yang bisa Ayah lakukan dengan si kecil saat ia berusia 3 tahun dan saat ia berusia 5 tahun sudah sangat berbeda, apalagi bila anak sudah mulai sekolah. Dengan anak yang semakin tumbuh besar, jika hubungan antara Ayah-anak tidak dibina sedari kecil akan semakin sulit untuk memiliki kedekatan itu.
Sama seperti Ibu, Ayah juga harus memiliki kesadaran bahwa ia memiliki kewajiban dalam pengasuhan anak. Kehadiran Ayah, secara fisik dan psikis, sama pentingnya dengan kehadiran Ibu.
Ayah harus ikut tahu dan berpartner dengan Ibu dalam memantau perkembangan kesehatan anak dan perkembangan pendidikan serta sosialnya. Ayah juga harus menjadi partner Ibu dalam menghadapi anak yang bermasalah, sehingga si anak selalu merasa punya dua orangtua. Ayah dan Ibu harus selalu siaga jika anak membutuhkan pertolongan, bantuan ataupun menginginkan Ayah/Ibu berlaku sebagai sebagai teman/sahabat mereka.
Jadikan Waktu Berkualitas
Menyoal kebersamaan antara Ayah dan si kecil, kualitas jauh lebih penting dari kuantitas. Memiliki waktu meskipun hanya 30 menit untuk saling bercerita apa yang sudah dilakukan seharian akan lebih bermanfaat daripada bersama-sama berjam-jam tapi Ayah asyik sendiri menonton TV dan anak sibuk main game, misalnya.
Ketika bersama anak, pada dasarnya apa saja boleh dilakukan, mulai dari main bersama, mengajak anak ke taman bermain, tempat hiburan atau tempat wisata, mengantar si kecil belajar jika ia sudah mulai sekolah, hunting buku bersama, mendengarkan cerita anak, dan sebagainya.
Jika ingin menghabiskan waktu di luar rumah, pilihlah tempat yang nyaman dan menyenangkan bagi Ayah dan anak. Jadi keduanya dapat saling menikmati waktu berdua tanpa merasa terpaksa. Jangan ke tempat yang nyaman untuk si kecil namun tidak membuat Ayah nyaman, misalnya ke salon untuk anak perempuan. Bisa jadi Ayah akan merasa tidak nyaman dan ingin cepat pulang yang membuat anak malah jadi kesal.
Pilih tempat bermain atau objek wisata yang berbeda-beda yang dapat memberikan manfaat/pengetahuan bagi anak dan sekaligus dapat menghilangkan rasa bosan. (ind) (tty)
»
0 comments:
Post a Comment