DJSN Usulkan BPJS Kesehatan Siapkan Loket Khusus Lansia

PADA triwulan pertama, Februari hingga Juni 2014, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tidak hanya dihadapkan permasalahan kepesertaan, tetapi juga aspek pelayanan. Apa saja permasalahan dan rekomendasinya?

Menurut Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), Chazali H. Situmorang, aspek pelayanan pada semester pertama dihadapkan pada permasalahan ketersediaan fasilitas kesehatan (faskes), terutama fasilitas kesehatan primer. Selain itu, proses antrean yang panjang pada saat pendaftaran di faskes tingkat lanjutan atau rumah sakit masih menjadi permasalahan.

"Kami merekomendasikan kepada BPJS Kesehatan untuk bersama pihak rumah sakit menyiapkan loket pelayanan khusus untuk lansia," katanya pada konferensi pers "Evaluasi Program BPJS Kesehatan Semester I" di Media Center Kantor Pusat BPJS Kesehatan, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat 15 Agustus 2014. (Baca: BPJS Lampaui Target Peserta Setahun)

Selain itu, sejalan dengan terus bertambahnya peserta jaminan kesehatan, ketersediaan fasilitas kesehatan (faskes) juga harus menjadi perhatian. Chazali mengatakan bahwa BPJS Kesehatan harus memperluas jaringannya.

"BPJS Kesehatan harus memperluas jejaringnya, terutama dengan fasilitas kesehatan yang belum bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Selain itu, mereka juga harus memperkuat proses pelayanan berjenjang dan rujuk balik berjalan sebagaimana mestinya," jelasnya.

Sejalan dengan hal tersebut, diharapkan BPJS Kesehatan bisa secara berkala menyiapkan instrumen pengukuran kepuasan peserta. Kemudian, diharapkan instrumen kepuasan peserta tersebut hasilnya dilaporkan kepada DJSN. (Baca: Pemerintah baru harus pastikan ketersediaan anggaran fasilitas kesehatan)

"Direkomendasikan kepada BPJS Kesehatan secara berkala menyiapkan instrumen kepuasan peserta terhadap pelayanan dan melaporkan hasilnya secara berkala kepada DJSN, Selain itu, BPJS juga harus melaporkan penanganan keluhan tersebut kepada DJSN secara berkala," simpulnya.  
(fik)

»

Posted in: