PEMERINTAH membuat kebijakan mengirimkan tenaga perawat ke Jepang dengan mekanisme G to G yang tertuang dalam Indonesia Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). Tujuannya tentu agar bisa mengangkat nama bangsa di dunia internasional.
Hal tersebut seperti disampaikan oleh Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc, PhD. Menurutnya, daripada Indonesia mengirimkan Tenaga Kerja Wanita (TKW), lebih baik tenaga-tenaga yang terlatih, terdidik dan profesional.
"Itu gajinya kan cukup besar daripada kita kirim TKW, lebih baik Indonesia itu mengirim tenaga-tenaga yang terlatih, terdidik dan profesional," ujarnya di Gedung Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat 29 Agustus 2014.
Sementara itu, Ali Ghufron mengatakan bahwa tenaga perawat yang diminta oleh Jepang adalah 1.000. Namun sayangnya, Indonesia masih belum bisa memenuhi permintaan tersebut. Hingga saat ini, Indonesia sendiri baru mengirimkan sekira 300 tenaga perawat ke Jepang.
"Jadi kita dibutuhkan paling tidak 1.000, tetapi kita masih belum bisa memenuhi. Saat ini kita baru memenuhi sekitar 300, jadi masih ada 700," jelasnya.
Meski demikian, Ali Ghufron mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada masalah-masalah seperti yang terjadi pada TKW. Menurutnya, permasalahan pada program pengiriman tenaga perawat ke luar negeri hanya terkait dengan bahasa.
"Tidak ada masalah-masalah yang seperti terjadi pada TKW, Jadi masalahnya hanya soal bahasa," tutupnya.
(fik)
»
1 comments:
ION-QQ POKER
kami dari agen poker terpercaya tahun ini
Hanya dengan deposit dan withdraw 20.000 anda sudah dapat berrmain .. di sini kami
menyediakan 4 permainan : bandar poker , play bandarQ , play domino99 dan play
poker .. tunggu apalagi gan ayo segera daftar kan diri anda dan menangkan ratusan
juta rupiah | PIN BB : 58ab14f5
Post a Comment