Wanita Dilarang Minum Obat Tidur Berdosis di Atas 5 Mg

KETIKA sering kesulitan tidur, kemungkinan seseorang akan memilih mengonsumsi obat tidur. Namun, menurut penelitian yang baru dirilis the Substance Abuse and Mental Health Services Administration, obat tidur berdampak lebih berbahaya dari yang Anda pikirkan.

Laporan penelitian menunjukkan bahwa jumlah kunjungan ruang gawat darurat akibat overmedication dan bahan aktif dalam obat tidur, yakni zolpidem, meningkat dua kali lipat mulai tahun 2005 hingga 2010. Awalnya, jumlah kunjungan sebanyak 21.824, lalu setelah dua tahun meningkat menjadi 42.274. Faktanya, dua pertiga di antaranya adalah wanita.

Menurut Director of Sleep and Epilepsy dari Columbia University, Carl Bazil, MD, kebanyakan orang berpikir bahwa mengonsumsi obat tidur tidaklah berbahaya. Padahal, efek sebenarnya lebih kuat daripada obat biasa.

?Obat tidur memang dapat membantu Anda cepat tertidur pulas, tetapi bukan berarti menjadi solusi jangka panjang. Selain itu, obat tidur berbahaya jika digunakan secara tidak benar,? kata Bazil, seperti dikutip Womenshealthmag, Selasa (26/8/2014).

Lalu, mengapa obat tidur berefeknya lebih bahaya pada wanita? Menurutnya, hal ini dikarenakan wanita jauh lebih lambat metabolisme tubuhnya terhadap obat tidur daripada pria, bahkan banyak dokter tidak mengetahuinya.

?Pada bulan Januari 2013, FDA (Food and Drugs Administration-red) menurunkan dosis obat tidur untuk wanita dari 10 mg menjadi 5 mg. Tetapi, beberapa dokter masih meresepkan dosis kepada wanita lebih dari batas minimal yang dianjurkan saat ini,? jelasnya.

?Ketika perempuan mengonsumsi dosis obat tidur terlalu tinggi, maka efeknya akan jauh lebih kuat. Rasa kantuk biasanya hilang setelah delapan jam. Namun, karena dosis terlalu tinggi, akibatnya tubuh masih lesu di pagi hari,? tutupnya.
(fik)

»

Posted in: