Pemberian Radioterapi Wajib Disertai Standar Keamanan Tinggi

RADIOTERAPI dengan radiasi sangat tinggi berperan penting dalam penatalaksanaan pasien kanker. Namun, radiasi sebenarnya memiliki dampak yang sangat berbahaya.

Radiasi memiliki sifat yang tidak dapat dilihat, diraba dan dirasakan secara langsung. Karenanya, faktor kualitas dan keamanan menjadi sangat penting bagi penggunaan radiasi, untuk menghindari efek samping yang serius. Hal inilah yang diungkapkan oleh Kepala Departemen Onkologi Radiasi, Soehartati Gondhowiardjo, MD, PhD.

"Radioterapi seperti pisau dua sisi, di satu sisi dapat mengobati kanker tetapi bisa berbahaya, karena tidak berwarna dan tidak terlihat. Oleh karena itu, sinar radiasi mencapai target menjadi sangat penting, sehingga dibutuhkan terknologi," ujarnya pada Konferensi Pers International Workshop on Modern Clinical Radiotherapy 2014 di RSCM, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2014).

"Pemberian radiasi itu seperti take off pesawat, jadi keamanannya seperti yang diberikan saat take-off pesawat. Kenapa? karena kalau sampai sinar salah mencapai target itu bisa berbahaya, karena bisa kena bagian yang malah sehat," tambahnya.

Lebih lanjut, penggunaan teknik mutakhir tersebut tentu butuh penguasaan atas aspek fisika medik oleh berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan. Khususnya Fisikawan Medik dan dokter spesialis onkologi radiasi.

Sehubungan dengan hal tersebut, Himpunan Fisika Medik dan Biofisika (HFMBI) dan Departemen Fisika FMIPA UI, bekerjasama dengan Departemen Radioterapi RSCM dan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi Indonesia (PORI), serta berkolaborasi dengan American Association of Physicist in Medicine (AAPM) menyelenggarakan International Workshop on Modern Clinical Radiotherapy (IWMCR). Workshop tersebut dilaksanakan di Departemen Radioterapi RSCM mulai 27 Agustus sampai 30 Agustus 2014.

Workshop ini bertujuan sebagai sarana transfer informasi serta teknis klinis dalam pelaksanaan pelayanan radioterapi dari ahli bertaraf internasional. Peserta yang terdaftar sejumlah 120 orang dan terdiri dari berbagai profesi yang berkaitan dengan pelayanan radioterapi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Dalam workshop ini akan terdiri dari 3D treatment planning, tata laksana radioterapi modern, implementasi dari keuntungan teknik radioterapi modern, prosedur jaminan kualitas (QA) untuk alat raidoterapi, serta prosedur keselamatan pasien. (fik)

»

Posted in: